Indef Sebut Usulan Anggaran Jumbo Kemenhan Tidak Masuk Akal Sehat
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini, menilai tidak masuk akal usulan anggaran senilai Rp 1.700 triliun yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan dalam Rapat kerja bersama Komisi I DPR RI Rabu (3/6) lalu.
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini, menilai tidak masuk akal usulan anggaran senilai Rp 1.700 triliun yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan dalam Rapat kerja bersama Komisi I DPR RI Rabu (3/6) lalu. Sebab, kondisi APBN hingga pertengahan tahun 2021 ini masih mengalami tekanan hebat akibat dampak pandemi Covid-19.
"Menurut saya rencana anggaran pertahanan dan keamanan sampai 1700 triliun rupiah sudah di luar kepantasan, momentumnya salah karena sedang krisis covid-19, tidak layak karena APBN sekarat dan syarat utang dan tidak masuk di akal sehat," ujarnya, Kamis (3/6).
-
Kenapa ANBK dilakukan? Pemerintah Indonesia melakukan perbaikan dan evaluasi pendidikan dengan cara pemetaan mutu melalui program asesmen nasional (AN).
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
-
Apa itu ANBK? ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer, program yang dirancang untuk menilai mutu tiap satuan pendidikan seperti Sekolah, Madrasah atau kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
Dia mengingatkan, dampak kehadiran pandemi covid-19 ini telah meruntuhkan banyak pilar-pilar ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Bahkan, dalam kondisi situasi yang sangat memprihatinkan.
"Tingkat kemiskinan naik sangat tinggi akibat covid-19 karena sistem produksi runtuh. Pengangguran terbuka meningkat dari 5 persen menjadi sekitar 8 persen. Pengangguran terselubung juga sangat besar mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi masih negatif," jelasnya.
Selain itu, banyak tenaga kerja penuh waktu di Indonesia yang turut terdampak pandemi Covid-19. Di antaranya mengalami pengurangan waktu kerja. "Yang bekerja penuh turun dari 71 persen menjadi 64 persen. Sehingga sisanya menjadi penganggur terbuka dan terselubung," terangnya.
Untuk itu, dia meminta, anggaran yang tersedia di APBN sebaiknya dimaksimalkan untuk keperluan sektor prioritas lainnya dibandingkan dengan melipatgandakan anggaran untuk pertahanan dan keamanan. Seperti penguatan anggaran sosial, pendidikan, kesehatan, daerah dan sebagainya.
Sebelumnya, Rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 diputuskan dilakukan secara tertutup.
"Kami tadi dari pimpinan sudah rembukan berhubung ini tentu terkait dengan rapat anggaran membahas di antaranya alutsista yang akan direncanakan pembeliannya dan juga sistem pertahanan negara. Sebagaimana lazimnya rapat kita akan buka dengan sifat tertutup. Mitra disepakati?" kata Ketua Komisi I Meutya Hafid saat membuka rapat, Rabu (2/6).
Kementerian Pertahanan berencana membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dengan meminjam uang kepada negara asing. Hal tersebut tertuang pada rancangan Peraturan Presiden tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
"Pendanaan untuk membiayai pengadaan Alpalhankam Kemenhan dan TNI dibebankan pada anggaran dan pendapatan negara melalui anggaran pinjaman luar negeri," dalam rancangan Perpres yang didapat, Sabtu (29/5).
Dalam rancangan perpres tersebut dijelaskan pada pasal 7, duit yang dibutuhkan untuk membeli alutsista adalah USD 124.995.000. Kemudian secara merinci meliputi akuisisi Alpalhankam sebesar USD 79.099.625.314, pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar USD 13.390.000.000, untuk dana kontingensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD 32.505.274.686.
Kemudian dijelaskan bahwa pengadaan Alpalhankam Kemenhan dan TNI dalam Renbut dilaksanakan Kemenhan pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020-2024. Tetapi dalam peraturan tersebut, dijelaskan peraturan akan dilaksanakan setelah peraturan presiden diundangkan.
(mdk/azz)