Indonesia-Australia memanas, impor sapi turun
Impor gandum gandum dari Australia sepanjang Februari 2015 naik 17,3 persen.
Panasnya hubungan politik Indonesia-Australia setelah polemik eksekusi dua 'Bali Nine' ternyata tak berpengaruh banyak terhadap hubungan dua negara. Dari data Badan Pusat Statistik (BPK), kondisi perdagangan kedua negara cenderung bervariatif. Impor beberapa komoditas dari Australia cenderung naik, ada pula yang justru turun.
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan impor gandum dari Australia sepanjang Februari 2015 naik 17,3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
"Gandum Februari 2014 impor dari Australia USD 84,66 juta, Februari naik menjadi USD 99,31 juta," ujar Suryamin kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/3).
Komoditas lain seperti susu, mentega dan telur dari Australia mengalami peningkatan. "Susu, mentega, telur, di Februari 2014 impor USD 15,6 juta, itu naik pada Februari 2015 menjadi USD 20,6 juta. Jadi naik 31,77 persen," jelasnya.
Sementara untuk impor sapi dari Australia justru turun 28,88 persen dibanding Februari 2014. "Impor sapi di Februari 2014 sebesar USD 52,54 juta, sedangkan di Februari 2015 sebesar USD 37,3 juta. Ini turun 28,88 persen," paparnya.
Hal serupa juga terjadi pada impor komoditas bahan bakar mineral yang turun 4,81 persen. Dari USD 33,3 juta pada Februari 2014 menjadi USD 31,8 juta di Februari 2015.
Sekadar diketahui, memanasnya hubungan politik Australia dengan Indonesia sempat direspon pemerintah Indonesia dengan ancaman menyetop impor dari Australia. Pihak Australia sendiri membatalkan rencana misi dagang ke Indonesia yang sedianya dilakukan Maret 2015.
Kemarahan Indonesia disebabkan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang mengungkit-ungkit bantuan saat Tsunami Aceh untuk bahan pertimbangan terkait nasib duo 'Bali Nine' yang terancam dieksekusi mati karena kasus narkoba.
Baca juga:
Daripada takluk, warga RI diyakini rela tak makan daging sapi Aussie
Wapres JK: Boikot misi dagang rugikan peternak sapi Australia
Cuek ancaman boikot, Indonesia tak tergantung daging sapi Australia
Kesal sikap Australia, ramai-ramai minta stop impor sapi