Indonesia Bisa Jadi Negara Raja Gas Bumi, Tapi Ini Syaratnya
Insentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek.
Penemuan baru sumber daya gas bumi di South Andaman dan Geng North menegaskan posisi Indonesia sebagai pemilik hampir separuh cadangan gas bumi di Asia Tenggara. Temuan ini diharapkan dapat meningkatkan minat investor global dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi utama dalam sektor energi.
Country Head Indonesia Rystad Energy, Sofwan Hadi mengatakan pentingnya dukungan untuk memanfaatkan potensi besar ini.
- Pengusaha soal RPP Gas Bumi: Jadi Tonggak Penting untuk Jamin Pasokan Energi
- Gara-Gara Kebijakan Ini Industri Petrokimia Terancam Batal Dapat Investasi Rp511 Triliun
- Gas Bumi Jadi Aset Strategis Perkuat Ketahanan Energi, Termasuk di IKN Nusantara
- Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
âKondisinya adalah, peluang ada, potensi sangat besar, tetapi bagaimana proyek ini bisa berjalan sehingga dapat meyakinkan investor global. Itu yang harus menjadi prioritas saat ini,â kata Sofyan dalam keterangannya, Selasa (20/8).
Sofwan menyoroti perlunya kebijakan fiskal yang tepat, termasuk insentif dan tax regime, untuk memastikan keekonomian proyek migas. Selain itu, fleksibilitas dalam pilihan production sharing contract (PSC) seperti gross split atau cost recovery juga menjadi penting, mengingat karakteristik setiap wilayah kerja yang berbeda. Insentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek. Penetapan harga gas domestik dan pembangunan infrastruktur distribusi gas juga perlu diperhatikan.
âJika harga gas domestik tidak bisa menutup transport cost, maka yang terjadi akan mempengaruhi minat investor untuk mengembangkan proyek-proyek tersebut,â terang Sofwan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Hudi D. Suryodipuro, menyatakan pihaknya terus mendorong percepatan monetisasi proyek-proyek migas.
Capaian SKK Migas hingga 15 Agustus
SKK Migas mencatat peningkatan produksi migas hingga 15 Agustus 2024 mencapai 1.873 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi bulanan hingga pertengahan Agustus 2024 juga menunjukkan kenaikan sebesar 3,5 persen.
Optimisme SKK Migas didorong oleh proyek-proyek hulu migas yang dijadwalkan selesai tahun ini, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi nasional.
Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di blok Cepu, yang menghasilkan 13.300 barel minyak per hari (BOPD) dari tujuh sumur, serta optimalisasi penyerapan gas dan lifting gas yang menembus 5.919 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) menjadi contoh kontribusi signifikan terhadap produksi.
Hudi D. Suryodipuro menegaskan, pencapaian ini mencerminkan komitmen industri hulu migas dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
âPencapaian ini menegaskan komitmen para pelaku industri hulu migas, termasuk seluruh KKKS, dalam mewujudkan ketahanan energi nasional sebagai kado bagi HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia,â tutup Hudi.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024