Indonesia Diramal Bakal Butuh Impor Jagung Hingga 2030
Peneliti dari Visi Teliti Saksama, Nanug Pratomo, memperkirakan Indonesia masih membutuhkan impor jagung hingga 2030 mendatang. Sebab, jagung yang diproduksi dalam negeri belum cukup memenuhi permintaan kebutuhan konsumen. Selain itu, kebutuhan jagung untuk pakan ternak sendiri trennya terus naik.
Peneliti dari Visi Teliti Saksama, Nanug Pratomo, memperkirakan Indonesia masih membutuhkan impor jagung hingga 2030 mendatang. Sebab, jagung yang diproduksi dalam negeri belum cukup memenuhi permintaan kebutuhan konsumen.
"Saya mengutip salah satu studi, kita lihat hasil proyeksi menunjukkan hingga mendekati 2029-2030 ini masih akan terjadi defisit atas produksi (jagung) dalam negeri di bawah dari permintaan domestik," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/2).
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
-
Kapan pajak anjing diterapkan di Indonesia? Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.
-
Kapan rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional akan digelar? Herindra menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menhan Prabowo dan jajaran Kemenhan akan menggelar rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Nanug mengatakan, jika produksi jagung dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut, mau tidak mau Indonesia masih akan terus bergantung pada impor jagung.
Selain itu, kebutuhan jagung untuk pakan ternak sendiri trennya terus naik, sementara produksi dalam negeri belum mampu mengimbangi. Sehingga mau tidak mau kembali mengimpor jagung untuk menutupi defisit tersebut.
"Penggunaan jagung untuk industri pakan jadi sangat penting. Trennya akan terus meningkat. Tapi apakah benar kalau kita swasembada jagung bisa penuhi industri pakan," kata Nanug.
Sebelumnya, Nanug proyeksikan produksi dalam negeri hingga 2029 mendatang diperkirakan akan mencapai 30 juta ton. Sementara, permintaan domestik sendiri mencapai 50 juta ton, sehingga permintaan dalam negeri masih belum cukup dan masih perlu impor.
"Produksi jagung kita mulai 2014 sampai 2018 memang beberapa tahun terakhir ini trennya alami peningkatan tapi persoalannya bisa penuhi kebutuhan dalam negeri atau tidak. Makanya kita butuh impor jagung," pungkasnya.
Baca juga:
Pengamat Benarkan Impor Jagung Turun Tapi Berimbas Gandum Deras Masuk RI
Peneliti Beberkan Alasan Indonesia Masih Butuh Impor Jagung
Penjelasan Kemenko Perekonomian Soal Impor Jagung Saat Produksi Diklaim Surplus
Mentan Amran Kritisi Prabowo Soal Impor Pangan: Kita Sudah Ekspor
Mendag Enggar Soal Data Impor Jagung Jokowi: Itu untuk Pakan
BPN Prabowo Sebut Impor Jagung Turun, Tapi Gandum Meningkat
Kumpulan Cek Fakta Pernyataan Jokowi dan Prabowo di Debat Capres