Industri manufaktur terancam jika aturan TKDN dilonggarkan
Pemerintah dinilai harus konsisten terapkan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar sektor manufaktur dalam negeri makin maju. Salah satunya, pembangunan pabrik elektronik dan komponennya di Indonesia.
Pemerintah dinilai harus konsisten terapkan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar sektor manufaktur dalam negeri makin maju. Salah satunya, pembangunan pabrik elektronik dan komponennya di Indonesia.
Hal ini terjadi pada Samsung yang membangun pabrik ponsel di Cikarang, dengan investasi awal USD 23 juta atau setara Rp 250 miliar. Kemudian, PT Aries Indo Global (AIG), pemilik brand Evercoss, juga membangun pabrik Rp 1 triliun di Semarang, Jawa Tengah.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana PT Astra Agro Lestari Tbk mengembangkan industri perkebunan di Indonesia? Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa Kawasan Industri Batang dianggap sebagai tawaran investasi yang menjanjikan? Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) disebut sebagai tawaran investasi yang menjanjikan bagi perusahaan besar.
Selain itu, pabrik ponsel asal China, Oppo juga membangun pabrik di Tangerang dengan kapasitas produksi 200.000 unit per bulan. Brand Axioo milik PT Tera Data Indonusa juga membangun pabrik di Cakung dengan investasi awal Rp 100 miliar. Bahkan, Blackberry bekerja sama dengan PT BB Merah Putih, guna membangun pabrik ponsel.
Namun, sikap berbeda ditunjukkan Apple yang hanya membangun pusat riset. Meski baru tahap komitmen dan belum terealisasi, pemerintah sudah memberi sertifikat TKDN sehingga ponsel iPhone 7 milik Apple kini bisa terjun di pasar Indonesia.
Pengamat Multimedia Heru Sutadi mengatakan, pemerintah semestinya berlaku adil, tidak menerapkan standar ganda, dan betul-betul melihat kembali alasan penerapan TKDN yakni membangun pabrik. Jangan semata lobi, kebijakan itu justru diterapkan tak konsisten.
"Semua perlu dikembalikan ke alasan mengapa menetapkan aturan TKDN. Setidaknya ada dua alasan, pertama industri lokal bergerak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dan juga kemudian menyerap tenaga kerja. Ini agar jangan sampai yang menikmati ramainya bisnis ini hanya pihak asing, sementara kita hannya jadi pasar," ujar Heru di Jakarta, Rabu (5/4).
Dia menegaskan, aturan TKDN semestinya, ditetapkan secara jelas dan berlaku bagi semua pemain. Tidak bisa, sertifikasi TKDN diberikan pada pemain telko yang baru sebatas komitmen.
"Harus jelas dan berlaku sama bagi semua pemain. Sebab ketika satu pemain diberikan kelonggaran, yang lain juga nanti minta kelonggaran," tegasnya.
Heru menjelaskan, kalau hanya membangun pusat R&D seperti dijanjikan Apple, tidak perlu ada kewajiban TKDN. Beberapa vendor seperti Nokia, Huawei, BlackBerry sudah membangun dan kerja sama dengan seperti UI dan ITB.
"Kalau TKDN kita perlu lebih dari sekadar R&D. Karena semangat awalnya mereka, kita minta bangun pabrik," tandasnya.
Tentu saja, jika tidak konsisten, Indonesia hanya jadi pasar dan bisa membuat pemain lain menjadi tidak nyaman karena pemerintah bisa dianggap pilih kasih. Pemain lain yang sudah investasi triliunan untuk bangun pabrik menjadi gundah.
"Pemerintah harus fair ke semua pemain. Seperti saya katakan, kalau tidak fair yang lain juga bakal mundur dan kerjakan TKDN yang minimal. Aturan TKDN harus adil bagi semua. Dan setelah itu tentunya adalah pengawasan produk yg masuk ke Indonesia harus dimonitor," jelasnya.
Sementara itu, Pengamat telekomunikasi dari Indotelko Forum, Doni Ismanto Darwin menambahkan, meski dalam aturan TKDN ada beberapa opsi bagi produsen ponsel, mulai membangun pabrik, merancang aplikasi, hingga komitmen investasi, namun yang paling penting mengawasi aturan itu benar-benar terlaksana.
"Misal dalam kasus Apple. Kan mereka komitmen akan investasi penelitian dan ada kewajiban lain mengikuti. Misal investasi di R and D yang progresif serta beri ruang bagi aplikasi lokal. Ini harus dipantau terus jangan hanya diatas kertas," kata Doni.
Pengawasan ketat, kata Doni, juga diberlakukan ke investor yang memilih jalur manufaktur alias membangun pabrik dan merancang aplikasi lokal. Semua itu, lanjutnya, sudah tertuang jelas di Permenperin.
"Wajib memenuhi teknis baru keluar TKDN. Dalam kasus Apple kan rada aneh. Lokasinya saja baru ketahuan kemarin di BSD, Banten, Kenapa itu iphone7 sudah dapat TKDN saja," tegas Doni.
Dia menambahkan, cara-cara melonggarkan dan terlalu 'luwes' menerapkan regulasi membuat pelaku usaha lain yang kadung investasi dengan memilih bangun atau merakit di Indonesia cemburu. Untuk itu, pemerintah harus kejar Apple soal komitmen memasukkan aplikasi lokal sesuai TKDN.
Baca juga:
Sidoarjo bakal pasok suku cadang truk ke kota di Ukraina
Kuartal 1-2017, industri manufaktur terbanyak buka lowongan kerja
Bos BKPM ungkap perusahaan sepatu Korsel di China banyak lari ke RI
APP Sinar Mas bangun 4 menara pantau senilai Rp 5,2 miliar
Menperin minta industri otomotif tingkatkan kontribusi ekonomi
Ini cara pemerintah kembangkan industri manufaktur Tanah Air
Dukung program Sejuta Rumah, perusahaan genteng genjot produksi