Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Tingkat recovery rate sektor penerbangan sudah mencapai 83 persen. Angka ini bisa diartikan sebagai pemulihan.
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
- Curhat Pengusaha Rokok Jika Cukai Naik Tinggi: Industri Gulung Tikar & Berdampak ke Tenaga Kerja
- PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
- Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
- Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kementerian Perhubungan menyebut bahwa industri penerbangan nasional tengah mengalami perbaikan.
Bahkan, dikatakan sudah mulai pulih dari turunnya okupansi sejak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Putu Eka Cahyadi menyampaikan, tingkat recovery rate sektor penerbangan sudah mencapai 83 persen. Angka ini bisa diartikan sebagai pemulihan.
"Revovery yang bisa kita capai sampai dengan saat ini sudah hampir, kalau seingat saya domestik sudah sampai 83 persen capaian recovery," kata Putu dalam Diskusi Forwahub: Potensi Penumpang Udara 2024, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/3).
Diketahui, industri penerbangan mulai terseok-seok sejak adanya pandemi. Apalagi, dengan adanya sejumlah pembatasan dan pengetatan bagi calon penumpang.
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Putu membidik, pada tahun ini, akan menjadi momentum kembali untuk peningkatan okupansi penerbangan di dalam negeri.
"Kalau dari prognosa kita, tahun ini merupakan tahun momentum juga untuk kita bisa segera pulih," tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan membuka peluang kolaborasi antara produsen pesawat internasional Airbus dengan perusahaan penerbangan nasional guna pengembangan industri penerbangan di Indonesia.
"Pemerintah telah menjalin kemitraan dan kolaborasi yang erat dengan Airbus. Oleh karena itu, dengan senang hati saya menegaskan bahwa kita terbuka dengan penjajakan kolaborasi dari Airbus dengan berbagai perusahaan penerbangan nasional di Indonesia," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Menhub menambahkan, nantinya kolaborasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk.
Di antaranya dalam pembuatan suku cadang pesawat dan berbagai perlengkapan pendukung penerbangan lainnya. Ia berharap kerjasama antara Airbus dengan perusahaan-perusahaan nasional bisa semakin diperluas
Kerja sama antara Indonesia dengan Airbus sendiri sudah dimulai sejak 1976. Terbaru, Airbus bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk memproduksi komponen aerostruktur helikopter.