Industri semen nasional bantu pemerintah tekan efek rumah kaca
Indonesia bersama negara-negara lain saling bersepakat untuk berperan dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca. Sejauh ini para pelaku industri semen nasional cukup kooperatif dan memiliki kesadaran tinggi untuk turut berperan dalam menekan emisi gas rumah kaca.
Dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem dunia, Indonesia bersama negara-negara lain saling bersepakat untuk berperan dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca di wilayah masing-masing. Untuk itu, sejak tahun 2010 telah dibentuk lembaga setara kementerian yang secara khusus bertugas memantau segala hal mengenai perubahan iklim di Indonesia.
"Karena itu, adalah tugas Kami memantau soal perubahan iklim di Indonesia. Terutama kaitannya dengan kinerja industri, karena mereka adalah salah satu penyumbang terbesar selain dari aktifitas rumah tangga," ujar Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar di Jakarta, Kamis (6/4).
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pemilu di Indonesia diadakan? Pemilu sebentar lagi akan diselenggarakan. Pemilu akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Menurutnya, ada beberapa aktifitas keseharian manusia yang cukup berperan dalam menyumbang emisi gas rumah kaca. Misalnya, saja aktifitas membuang sampah dan juga kesibukan lalu lintas.
"Dalam hal ini adalah industri otomotif. Semua orang kini menggunakan motor, mobil. Ini semua juga berpengaruh. Lalu industri yang sifatnya mengolah alam, seperti batu bara dan juga industri semen," kata Rachmat.
Rachmat mengaku bersyukur bahwa sejauh ini para pelaku industri semen nasional cukup kooperatif dan memiliki kesadaran tinggi untuk turut berperan dalam menekan emisi gas rumah kaca. Salah satunya dengan menangani sekaligus menurunkan emisi CO2 yang dihasilkan dari kegiatan produksinya.
"PT Semen Indonesia Tbk sebagai salah satu pelaku utama saya pikir telah membuktikan komitmennya. Kita tahu, mereka melalui anak usahanya, yaitu Semen Padang, Semen Tonasa dan Semen Gresik yang tersebar di berbagai lokasi, berkontribusi besar dalam menekan emisi CO2 di Indonesia," tegasnya.
Tak hanya soal penanganan emisi gas rumah kaca, lanjut Rachmat, Semen Indonesia juga terbukti berkomitmen dalam pelestarian lingkungan melalui tanggung jawabnya dalam mengembalikan fungsi lahan bekas tambang. Hal ini menjadi poin positif, mengingat masih ada banyak industri lain yang relatif kurang menyadari tanggung jawab tersebut.
"Meski saya belum melihat sendiri di lapangan, tapi sudah banyak laporan positif terkait hal itu. Lahan bekas lahan ditanami lagi, direboisasi, dilakukan biodiversity, fungsi tanahnya dikembalikan, airnya dijaga. Ada nurani di sana. Tidak sekadar kewajiban, tapi kesadaran. Ini tidak banyak disadari. Misal di (tambang) batubara, ini belum banyak," ungkap Rachmat.
Dengan begitu, Rachmat menambahkan apresiasinya pada BUMN semen ini dan berharap agar kesadaran serupa juga dimiliki oleh para pelaku industri lain. Meski sudah cukup bagus, Rachmat juga berharap agar SMGR tidak berpuas diri dan senantiasa meningkatkan upayanya dalam menekan emisi gas rumah kaca di wilayah operasional produksinya.
"Yang namanya teknologi kan terus berkembang. Yang sekarang kita anggap bagus, esok hari ada yang lebih bagus. Sekarang saja di luar negeri sudah ada (perusahaan) yang zero emition. Saya harap Semen Indonesia juga mengarah ke sana. Namun, saya juga menyampaikan apresiasi dengan apa yang sudah dilakukan sejauh ini," pungkasnya.
Baca juga:
Tahun ini, PLN siapkan Rp 120 triliun bangun transmisi listrik
Empat Menteri Jokowi kompak kunjungan kerja ke Medan
Terlibat kasus korupsi, direksi PT PAL dirombak Rini Soemarno
AP II beri insentif kurangi parkir pesawat di Bandara Soetta
AP II beri insentif kurangi parkir pesawat di Bandara Soetta
Cara bos AP II kejar target 100 juta penumpang di 2017
Siapkan Rp 2 triliun, AP II bangun runway kedua di bandara Pontianak
Siapkan Rp 2 triliun, AP II bangun runway kedua di bandara Pontianak
Panen tidak merata, penyerapan beras Bulog Jatim meleset dari target