Inerco Minta Pengusaha Utamakan Pipa Baja Seamless Buatan Dalam Negeri
Produksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.
CEO PT Inerco Global International, Hendrik Kawilarang Luntungan mengatakan, industri pipa baja seamless (pipa baja tanpa sambungan) untuk memenuhi permintaan industri minyak dan gas sangat menjanjikan. Namun dia menilai aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) masih belum optimal direalisasikan sehingga dampaknya belum terasa bagi produsen lokal.
"Hanya saja, perhitungan tingkat kompnen dalam negeri (TKDN) yang saat ini berlaku dinilai masih belum berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri," ujar Hendrik di Jakarta, Kamis (19/9).
- Investasi Rp2,5 Triliun, Indonesia Kini Punya Pabrik Pipa Seamless Pertama dan Terbesar di ASEAN
- Indonesia Bakal Punya Pabrik Pipa Baja Seamless Pertama di Asia Tenggara, Ini Keunggulannya
- Pabrik Pipa Seamless Pertama di ASEAN Beroperasi di Indonesia, Bisa Hemat Impor Pipa Baja Rp15 Triliun per Tahun
- Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Hendrik bilang Indonesia saat ini masih mengimpor pipa baja seamless senilai Rp15 triliun per tahun. Kebutuhan akan produk pipa baja seamless juga terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Mengingat pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, produksinya baru 500.000 ton per tahun.
Demi kebanggaan dengan produk dalam negeri dan upaya efisiensi, menurut Hendrik, menjadi sebuah keharusan untuk bisa memposisikan dan mengoptimalkan kemampuan serta kapasitas produsen pipa baja seamless dalam negeri. Tujuannya agar produsen pipa baja seamless menjadi pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih mandiri.
"Di sisi lain, kandungan lokal pipa baja seamless juga terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal. Sekaligus mengurangi defisit transaksi neraca perdagangan untuk produk pipa baja seamless," ujar Hendrik.
Utamakan Produksi Dalam Negeri
Dia berharap pemerintah dan stakeholder lainnya perlu memposisikan industri pipa baja nasional seamless agar menjadi tuan di negeri sendiri yang mandiri. Menurutnya keberpihakan pemerintah diakui belum sepenuhnya tercermin terhadap industri pipa baja nasional.
Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perhitungan tingkat capaian TKDN untuk produk pipa baja seamless yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Sejauh ini, tingkat capaian sertifikat TKDN untuk pipa baja seamless yang mengacu dari Data Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri P3DN dinilai masih belum cukup memberikan porsi yang ideal bagi produsen dalam negeri.
Sebagai informasi Inerco merupakan perusahaan berpengalaman dalam perdagangan pipa baja di Indonesia yang sejak didirikan pada 12 Agustus 2008. Perusahaan ini berfokus pada penjualan produk pipa ERW dan pipa seamless untuk pengeboran dan distribusi minyak dan gas.
Pelanggan utama mereka saat ini perusahaan minyak dan gas kelas atas seperti Chevron, Pertamina, dan lainnya. Saat ini, Inerco sedang memperjuangkan kepada pemerintah agar target TKDN bisa mendapat lampu hijau sehingga berdampak pada kebanggaan produk dalam negeri dan penghematan Rp15 triliun per tahun.