Ini alasan Indonesia masih perlu impor garam industri
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, garam sebagai komoditas strategis, juga dapat mendukung rantai pasok dan meningkatkan nilai tambah sejumlah industri dalam negeri. Jadi, sama pentingnya dengan bahan baku lainnya seperti baja dan produk petrokimia.
Indonesia tercatat telah mengimpor garam sebanyak 299.218 ton dengan nilai USD 9,5 juta selama dua bulan yaitu Januari-Februari 2018. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan impor pada periode yang sama di 2017 yang sebesar 184.160 ton dengan nilai USD 6,37 juta.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada Januari 2018 garam impor yang masuk ke Indonesia sebesar 131.957 ton senilai USD 3,88 juta. Sementara pada Februari 2018, Indonesia mengimpor garam sebanyak 167.261 ton dengan nilai USD 5,61 juta.
-
Kenapa Kemang di Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat kuliner? Kemang di Jakarta Selatan telah lama dikenal sebagai pusat kuliner yang tidak pernah berhenti berinovasi.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dicapai dari panen jagung di food estate Keerom? Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir hasilnya bakal tinggi. Namun ia tetap mengapresiasi hasil panen yang mencapai 7 ton per hektare.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, garam sebagai komoditas strategis, juga dapat mendukung rantai pasok dan meningkatkan nilai tambah sejumlah industri dalam negeri. Jadi, sama pentingnya dengan bahan baku lainnya seperti baja dan produk petrokimia.
"Penggunaan garam ini sangat luas, antara lain di industri kimia, aneka pangan dan minuman, farmasi dan kosmetika, hingga pengeboran minyak. Bahkan, tanpa garam, industri kertas tidak berproduksi, dan kontak lensa tidak bisa jadi," terangnya di Jakarta, Minggu (18/3).
Menurut Menperin, sektor manufaktur yang membutuhkan garam industri sebagai bahan bakunya tersebut, telah beroperasi cukup lama di Indonesia. Ada yang sudah puluhan tahun. "Oleh karenanya, pemerintah terus mendorong kontinuitas produksi industri nasional, karena berdampak pada lapangan pekerjaan, pemenuhan untuk pasar domestik, serta penerimaan negara dari ekspor," paparnya.
Sekjen Poros Maritim Dunia, Rudi Maulana mendukung langkah pemerintah mengimpor garam untuk melindungi keberlangsungan industri dalam negeri. Hal ini terkait dengan pemenuhan kebutuhan bahan baku, yakni garam industri, guna menunjang produktivitas dan menjamin investasi di sektor manufaktur yang selama ini menjadi andalan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Salah satunya adalah industri farmasi yang menghasilkan produk infus dan cairan pencuci darah untuk pasien hemodialisa. Produk farmasi tersebut ternyata dalam proses produksinya membutuhkan banyak garam industri," tuturnya di Jakarta, Senin (19/3).
Merujuk data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mencapai 6,85 persen tahun 2017, di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07 persen pada periode yang sama. Demikian juga dengan nilai investasi di sektor ini yang meningkat hingga 35,65 persen, di mana tahun 2017 tercatat penambahan investasinya mencapai Rp 5,8 triliun.
Kinerja tersebut menunjukkan bahwa industri farmasi berperan penting karena memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional melalui penyerapan tenaga kerja, investasi yang masuk, dan dari ekspor. Bahkan, industri farmasi sudah mampu menyediakan 70 persen dari kebutuhan obat di pasar domestik. "Jadi, impor garam memang memberikan kepastian bagi aktivitas dunia industri," kata Rudi.
Menurutnya, komoditas garam yang digunakan oleh industri memiliki spesifikasi khusus dan faktanya tidak tersedia banyak di dalam negeri. Garam untuk industri memerlukan kadar NaCl sekitar 97,5 persen dengan kadar air 0,5 persen. Sementara kadar NaCl garam yang diproduksi dalam negeri hanya 94 persen.
"Garam industri sama halnya dengan listrik dan BBM yang menyangkut hajat hidup rakyat. Jadi, wajar kalau diperhatikan serius oleh pemerintah," ujar Rudi. Untuk itu, dia meminta kepada pihak-pihak yang ingin mengkritik kebijakan impor garam industri, sebaiknya tidak membawa isu ini ke ranah politik apalagi tendensius ke arah menteri tertentu.
"Lebih baik mereka mencari solusi atau memberi masukan agar industri penghasil garam di Tanah Air bisa berkembang, bukan malah politisasi garam."
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Golkar, Adies Kadir juga mempertanyakan kritikan impor gara yang menyebut rekomendasi impor garam industri sarat nuansa politis.
"Tentunya rekomendasi impor garam oleh Kemenperin sudah melalui kajian dan perhitungan yang matang. Tidak asal-asalan, apalagi dituding untuk kepentingan tertentu. Terlalu tendensius kalau cara berpikirnya begitu," tandas Adies.
Baca juga:
Pabrik kertas hingga lensa kontak terancam gulung tikar tanpa garam
Rekomendasi impor garam industri bukan lagi kewenangan Menteri Susi
Pemerintah janji aturan impor garam industri rampung besok
Indonesia impor garam 167.000 ton selama Februari, terbanyak dari Australia
Industri pangan kekurangan garam, KKP didesak keluarkan rekomendasi impor