Ini cara anyar Kemendag agar e-commerce RI tak dibanjiri produk asing
Mendag Enggar mengatakan, para pengusaha e-commerce siap membantu Industri Kecil Menengah (IKM) untuk memasarkan produknya di market place mereka.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita telah bertemu dengan beberapa pengusaha e-commerce, membahas mengenai produk lokal di penjualan online yang selama ini tersisihkan oleh produk luar negeri. Selama ini, porsi penjualan produk lokal masih kecil dalam penjualan online.
Mendag Enggar mengatakan, para pengusaha e-commerce siap membantu Industri Kecil Menengah (IKM) untuk memasarkan produknya di market place mereka.
-
Bagaimana Menko Luhut meminta TikTok untuk membangun bisnis e-commerce nya? "Kita pisahkan kemarin, jadi jangan dagang di media sosial. Itu aja, enggak ada yang lain-lain," tekan Luhut.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kapan Eiger mulai memperluas pasarnya ke ranah online? Jadi pada tahun 2017 kami mulai merambah ke ranah online dengan bergabung bersama Shopee.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah ulasan produk di e-commerce adalah palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu “saya akan merekomendasikan” dan “produk ini sangatlah hebat.” Pertanda lain dari ulasan palsu adalah adanya antusiasme yang berlebih dan hiperbola dalam menjelaskan suatu produk yang dibeli. Biasanya hal ini terjadi pada peralatan dapur atau barang elektronik. Selain itu, tanda ulasan palsu lainnya adalah biasanya reviewer ini berasal dari orang yang tidak tinggal di negara tersebut.
"Saya berbahagia sekali karena nih anak-anak muda yang memberikan respons positif, mereka bilang kami siap membantu," kata Enggar di Kantornya, Jakarta, Kamis (22/2).
Untuk memasarkan produk dalam negeri tersebut, ada beberapa langkah yang akan dilakukan Kemendag dengan para pengusaha e-commerce. Di antaranya ialah membuat platform sendiri untuk mengumpulkan semua data-data IKM dan UKM yang telah dimiliki pemerintah. Tapi IKM dan UKM itu yang telah lolos dari kriteria.
"Jadi masing-masing marketplace bisa akses atas produk IKM yg sudah terakreditasi," jelasnya.
Namun, mengenai kriteria dan persyaratan untuk IKM yang akan masuk ke marketplace masih dalam pembahasan. Menurutnya, sebagian dari pelaku UKM dan IKM masih belum melek tekonologi, sehingga nanti pengusaha e-commerce harus melakukan pendampingan kepada mereka.
"Sebagian dari mereka belum melek atas kemajuan teknologi itu. Jadi belum siap. Kami akan buat kategorinya bersama Kominfo karena dia sangat concern mengenai itu. Termasuk bersama mereka untuk membantu agar lebih siap. Kalau tidak akan tertinggal dan lebih tertinggal lagi," tandasnya.
(mdk/idr)