Ini Orang Paling Kaya di Dunia yang Pernah Ada, Jumlah Harta Sampai Tak Bisa Dihitung
Forbes mencatat, kini terdapat 2.781 miliuner di seluruh dunia, naik 141 orang dibandingkan tahun lalu.
Forbes.com pada Kamis (4/4) melaporkan bahwa saat ini jumlah orang terkaya di dunia semakin meningkat.
Ini Orang Paling Kaya di Dunia yang Pernah Ada, Jumlah Harta Sampai Tak Bisa Dihitung
Ini Orang Paling Kaya di Dunia yang Pernah Ada, Jumlah Harta Sampai Tak Bisa Dihitung
- Harta Orang Kaya di Dunia Naik 4,2 Persen
- Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Ini Sederet Sumber Kekayaan Miliarder Prajogo Pangestu
- Perjalanan Hidup Orang Terkaya ke-25 di Dunia, Dulu Sopir Angkot Kini Tajir Melintir Hartanya Rp1.133 Triliun
- Orang Kaya Dunia Ini Buktikan Uang Tak Bisa Beli Kebahagiaan
Berbicara tentang kekayaan, segala sesuatunya tentu ada skalanya. Apa yang dimaksud dengan 'kaya' saat ini mungkin berbeda dengan apa yang dimaksud dengan kaya pada satu abad yang lalu.
Nyatanya, ketika inflasi meningkatkan harga hidup, jumlah orang kaya dunia juga meningkat.
Forbes.com pada Kamis (4/4) melaporkan bahwa saat ini jumlah orang terkaya di dunia semakin meningkat.
Forbes mencatat, kini terdapat 2.781 miliuner di seluruh dunia, naik 141 orang dibandingkan tahun lalu dan 26 lebih banyak dari rekor yang dibuat pada tahun 2021.
Para miliuner ini bahkan kini lebih kaya dari sebelumnya, dengan total kekayaan sebesar USD 14,2 triliun, naik USD 2 triliun dari tahun 2023 dan USD 1,1 triliun di atas rekor sebelumnya, yang juga dicapai pada tahun 2021.
Namun, Orang terkaya yang pernah ada diperkirakan seorang kaisar dengan kekayaan yang sering digambarkan sebagai 'tak terbayangkan' atau 'tak terhitung'.
Gelar tersebut diberikan kepada kaisar Afrika abad ke 14 Mansa Musa, yang kekayaannya diperkirakan setara dengan USD 400 miliar di zaman modern.
Musa memerintah Kekaisaran Mali mulai tahun 1312, pada masa ketika sumber daya emas dan garam membantu kekaisaran tersebut berkembang.
BBC melaporkan, Musa dan kekaisarannya memiliki hampir separuh emas Dunia Lama. Musa dikreditkan karena mendanai dan mendorong sastra, pendidikan, arsitektur, dan seni.
Dilansir dari History.com, Mansa Musa menunjukkan besarnya kekayaan saat dia menunaikan ibadah haji ke Mekah, dikelilingi puluhan ribu tentara dan budak yang membawa emas dalam jumlah besar.
Mansa Musa meninggalkan hadiah berupa emas ketika dia melintasi Mesir, sebuah hadiah yang murah hati dalam pikirannya, tetapi tidak dalam kenyataan.
Sumber daya yang berharga itu justru menurunkan nilai logam dan menimbulkan dampak buruk terhadap perekonomian selama lebih dari satu dekade.