Ini penyebab impor barang konsumsi meningkat versi Sri Mulyani
Sri Mulyani berharap peningkatan impor konsumsi hanya terjadi sementara atau musiman. Mengingat Indonesia akan menghadapi berbagai kegiatan besar seperti masa puasa 2018 dan beberapa kegiatan internasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mengalami defisit sebesar USD 1,63 miliar. Angka ini meningkat 34,6 persen apabila dibandingkan dengan impor tahun lalu.
Sementara itu, bila dilihat kenaikan impor dari sektornya, untuk barang konsumsi naik sebesar 25,80 persen yang didominasi oleh impor beras dan daging beku. Sedangkan, sektor barang baku impor naik 10,73 persen.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Sri Mulyani berharap peningkatan impor konsumsi hanya terjadi sementara atau musiman. Mengingat Indonesia akan menghadapi berbagai kegiatan besar seperti masa puasa 2018 dan beberapa kegiatan internasional.
"Untuk komoditas konsumsi yang cukup tinggi saya harap ini sifatnya seasonal. Artinya, ini hanya mendekati lebaran, puasa dan mungkin berbagai event Internasional," ujarnya saat ditemui di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (15/5).
Sri Mulyani menambahkan, ke depan pihaknya berharap peningkatan impor konsumsi dapat diimbangi dengan peningkatan ekspor dari seluruh sektor. "Saya berharap itu (impor konsumsi) bisa di offside atau bisa dikompensasi dengan ekspor kita yang lebih meningkat," jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia April 2018 mengalami defisit sebesar USD 1,63 miliar. Di mana hal ini dipicu oleh defisit sektor migas USD 1,13 miliar dan nonmigas sebesar USD 0,50 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan defisit ini terjadi di luar ekspektasi. Sebab, neraca perdagangan pada Maret 2018 sempat mengalami surplus USD 1,09 miliar. Dia menuturkan defisit ini karena adanya peningkatan impor yang sangat tinggi.
"Saya kira ini yang perlu jadikan perhatian defisit dari migas dan juga non migas," ujarnya di Kantornya, Jakarta, Selasa (16/5).
Baca juga:
Lepas ekspor gunakan kapal raksasa, Jokowi yakin RI akan jadi jalur perdagangan dunia
Neraca perdagangan RI defisit USD 1,63 miliar, ini kata Menko darmin
Neraca perdagangan April defisit, Menkeu Sri Mulyani sebut industri tengah menggeliat
BPS catat ekspor non migas RI anjlok di April 2018
Impor melonjak tinggi, neraca perdagangan April 2018 defisit USD 1,63 miliar