Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan
Selama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.
anggaran untuk BLT tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang bersifat fleksibel.
Ini Sumber Dana BLT yang Bakal Diterima 18,8 Juta Keluarga, Nilainya Rp200.000 per Bulan
- Gejolak di Timur Tengah Semakin Mencekam, APBN Aman untuk Jaga Ekonomi Indonesia
- BPKP Lapor ke Jokowi Sudah Selamatkan Uang Negara Rp78,68 Triliun
- 18,8 Juta Keluarga Bakal Terima BLT Mitigasi Risiko Pangan Senilai Rp600.000, Ini Bocoran Waktu Pencairannya
- BTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Pemerintah mengumumkan akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan sebesar Rp200 ribu per bulan yang diberikan kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama 3 bulan, yakni Januari, Februari, dan Maret 2024.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengatakan, anggaran untuk BLT tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang bersifat fleksibel.
"Sebagian besar sudah ada di APBN, tetapi ini memang ada beberapa perubahan-perubahan yang mungkin sifatnya merespons kondisi yang ada di masyarakat dan global," ujar Febrio kepada media, Jakarta, Senin (29/1).
Febrio menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.
Jika ada kebutuhan masyarakat yang disebabkan oleh gejolak pasar, maka APBN siap melindungi.
"Jadi memang kita selalu siapkan seperti beberapa tahun terakhir kita selalu menggunakan shock absorber, kalau ada kebutuhan di masyarakat yang disebabkan oleh gejolak yang kita lihat terjadi di pasar global misalnya, APBN-nya bisa tetap siap," terang dia.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengganti El-Nino atau mitigasi risiko pangan kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp200.000 per bulan.
"Ini menggantikan program El Nino yang tahun kemarin diberikan di akhir tahun sebesar 200 ribu perbulan," ujar Airlangga dalam konferensi pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat, Jakarta, Senin (29/1).
Airlangga menjelaskan BLT tersebut akan disalurkan selamanya 3 bulan, mulai Januari hingga Maret. Kendati begitu, untuk penyaluran BLT di bulan Januari akan disalurkan pada bulan Februari, sehingga KPM akan menerima BLT mitigasi risiko sebesar Rp400.000 pada bulan Februari.
"3 bulan pertama nanti diberikan Nanti sekitar bulan Februari yang besarnya Rp200.000 per bulan," jelas Airlangga.