Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok
Penyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata.
PT Nojorono Tobacco International atau yang disebut dengan Nojorono Kudus berkomitmen terus berusaha menggairahkan industri dengan mengedepankan prinsip berbakti pada negeri.
Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok
Ini Tantangan Dihadapi Industri Hasil Tembakau di 2024, Termasuk Kenaikan Cukai Rokok
- Cara Mudah Cek Saldo Tapera Setelah Gaji Dipotong untuk Bayar Iuran
- Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
- Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
- Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Pasar Industri Hasil Tembakau (IHT) tahun ini diperkirakan akan menghadapi tantangan dan perubahan. Baik dari segi regulasi, kenaikan cukai, hingga dinamika pasar.
Namun demikian, PT Nojorono Tobacco International atau yang disebut dengan Nojorono Kudus berkomitmen terus berusaha menggairahkan industri dengan mengedepankan prinsip berbakti pada negeri.
Direktur PT Nojorono Tobacco International, Arief Goenadibrata mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi tahun ini adalah adanya kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) yang merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi dampak buruk merokok bagi kesehatan masyarakat dan meningkatkan penerimaan negara.
Penyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata. Hanya saja, kenaikan cukai yang lebih rendah terjadi pada kategori SKT, didasarkan pada pertimbangan bahwa SKT masuk dalam sektor padat karya.
Menyoroti kebijakan tersebut, Arief menegaskan bahwa Nojorono Kudus selaku pelaku IHT turut mematuhi setiap peraturan yang ditetapkan negara.
"Kami optimis bahwa melalui langkah-langkah strategis, perseroan akan tetap dapat berkontribusi memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan tanggung jawab sosial yang selama ini kita pegang teguh,” tambahnya.
Nojorono Kudus yang merupakan produsen rokok Clasmild dan Minak Djinggo menegaskan akan terus berinovasi pada produk-produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan berkontribusi dalam perekonomian nasional.
Nojorono Kudus merupakan salah satu pionir dan pemain utama di Industri Hasil Tembakau (IHT) tanah air. Berkiprah selama lebih dari 9 dekade, Nojorono optimis pada tahun 2024 ini ada peluang pertumbuhan dan melakukan ekspansi bisnis untuknya.
"Kami tetap melihat adanya peluang pertumbuhan dan ekspansi. Nojorono Kudus tetap akan melakukan inovasi produk dalam beberapa kategori sigaret, terutama untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang mengikuti selera juga kebutuhan pasar di pertengahan tahun 2024,” katanya.