Inilah 11 Orang Terkaya Dunia di Tiap Abad, Ada Hartanya Kalahkan Kekayaan Negara
Pada 29 September 1916, John D. Rockefeller menjadi manusia pertama di dunia yang bergelar orang terkaya. Nilai kekayaannya saat itu mencapai USD 1 miliar atau senilai USD 16 miliar pada 2018. Jika dirupiahkan, jumlah tersebut mencapai Rp 223,2 triliun (USD 1 setara Rp 13.981).
Pada 29 September 1916, John D. Rockefeller menjadi manusia pertama di dunia yang bergelar orang terkaya. Nilai kekayaannya saat itu mencapai USD 1 miliar atau senilai USD 16 miliar pada 2018. Jika dirupiahkan, jumlah tersebut mencapai Rp223,2 triliun (USD 1 setara Rp13.981).
Rockefeller meraup harta benda dari Standard Oil. Dia adalah pendiri, pemimpin, sekaligus pemegang saham utama dari perusahaan, yang pada masanya menjadi pengilang minyak bumi terbesar di dunia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Mengapa orang selingkuh? Penyebab selingkuh paling umum yang sering terjadi antara lain adalah kurangnya komunikasi, kurangnya intensitas hubungan intim, ketidakpuasan pasangan, kehidupan seks yang monoton, keinginan untuk balas dendam, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi, masalah dengan komitmen, dan jatuh cinta pada orang lain.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Apa yang orangtua sering salah anggap sebagai kenakalan? Banyak orangtua yang merasa anak yang aktif bertanya dan suka bertanya alasan sebagai anak yang rewel atau bahkan nakal. Padahal, di balik berbagai pertanyaan anak ini, ternyata hal tersebut merupakan tanda kecerdasan mereka.
-
Siapa yang bertunangan? Chris Martin dan Dakota Johnson, Setelah Enam Tahun Pacaran, Kini Tunangan Diam-diam Menurut laporan dari Page Six, pertunangan antara Chris Martin dan Dakota Johnson terjadi beberapa waktu yang lalu, dengan sumber yang mengungkapkan, "Mereka sudah begitu jatuh cinta satu sama lain sejak awal bertemu, jadi melangkah ke tahap selanjutnya adalah sesuatu yang tidak terelakkan."
Meski jadi yang paling tajir pada masanya, Rockefeller bukan orang terkaya sepanjang masa. Ada sejumlah orang sepanjang sejarah yang mengumpulkan atau menguasai kekayaan dalam jumlah luar biasa banyak, baik pengusaha maupun penguasa.
Meski daftar nama telah diketahui, nyaris tak masuk akal untuk mencari tahu siapa sosok orang terkaya sepanjang masa. Ada banyak hambatan untuk melakukannya.
Sulitnya menaksir kekayaan mereka turut dipengaruhi oleh perbedaan kurs, inflasi, dan deflasi mata uang yang berubah-ubah sepanjang zaman.
Terkadang, untuk menentukan siapa orang terkaya dari ratusan tahun yang lalu, kita hanya bisa mengandalkan cerita, legenda, dan kisah tertulis lain yang tak punya pembanding.
Dikutip dari situs Today I Found Out, dengan data yang nyaris terbatas soal masa lalu, kita masih bisa mengetahui orang terkaya dari abad ke abad. Berikut daftarnya.
Sumber: Liputan6
Abad Ke-11: William Sang Penakluk
Menurut riwayat, William I atau sang Penakluk --julukan yang dituai atas keberhasilannya menundukkan Inggris-- memiliki kekayaan senilai USD 229 miliar atau setara Rp3.201 triliun.
Sang raja mengumpulkan pundi-pundi hartanya dengan cara kuno: menjarah. Saat masih berkuasa, dia membangun banyak kastil dan istana di seantero Inggris Raya, beberapa di antaranya masih berdiri hingga kini.
Sebenarnya, ada calon lain. Yakni, Raja Ghana Tenkamenin. Namun, informasi mengenai penguasa tersebut lebih bersifat legenda, yang tak didasarkan pada bukti sahih.
Abad Ke-12: Gengis Khan
Karena kurangnya catatan sejarah, sulit untuk menentukan siapa sosok paling tajir pada Abad ke-12. Namun, sejumlah indikasi mengarah pada Gengis Khan, penguasa Mongolia.
Kekaisarannya membentang hingga Eropa selatan, diperkirakan meliputi lebih dari 4 miliar hektar tanah. Harta karun, emas, dan barang berharga yang dijarahnya saat menaklukkan wilayah pendudukan diperkirakan tak terkira jumlahnya.
Meski demikian, ada sebuah legenda yang menyebut, dia tinggal di dalam tenda sederhana.
Setelah Genghis Khan meninggal pada 1227, dia mewariskan kepada Ogodei, putranya, suatu wilayah sangat luas yang membentang dari Tiongkok timur laut hingga ke Laut Kaspia, tepat di utara Iran. Secara keseluruhan, luas wilayah pendudukan itu sekitar 28 juta km persegi.
Ogedei Khan yang meneruskan warisan ayahnya, memperluas wilayahnya hingga ke timur dan barat, hingga menduduki apa yang tersisa di barat laut Tiongkok dan merangsek ke Rusia.
Abad Ke-13: Filippo di Amedeo de Peruzzi
Filippo di Amedeo de Peruzzi adalah bankir paling kaya di kota Florence, Italia. Bisnisnya menggurita. Dia dan keluarganya memiliki banyak kapal, menjalankan banyak hotel, menumpuk emas, rempah-rempah, juga perhiasan.
Kekayaannya mencapai sekitar USD 100 miliar hingga 200 miliar. Saking kayanya, sejumlah raja dan Paus meminta pinjaman dari Peruzzi.
Ketika Filippo meninggal dunia pada 1303, keluarnya melanjutkan semua usaha dan mempertahankan kekayaan hingga 150 tahun kemudian.
Kala itu, mereka mengambil keputusan salah dengan meminjamkan uang dalam jumlah besar pada Raja Inggris Edward III untuk membiayai Perang Seratus Hari.
Saat sang raja tak mampu membayar utang, sebagian besar kekayaan Peruzzi menguap. Mereka bahkan ditendang keluar dari Florence oleh Raja Prancis yang ada di pihak pemenang.
Abad Ke-14: Mansa Musa I
Bukan Jeff Bezos atau Bill Gates yang layak menyandang predikat orang terkaya dalam sejarah manusia. Ada seorang pria dari masa lalu lebih tajir daripada bos Amazon dan bos Microsoft itu.
Naskah dari Abad Pertengahan, yang disebut The Catalan Atlas menguak identitasnya. Dalam manuskrip yang menggambarkan rute perdagangan itu terlihat sosok raja dari Afrika Barat yang sedang memegang sekeping uang emas. Namanya adalah Mansa Musa I. Dia mungkin adalah orang terkaya di muka Bumi.
Mansa Musa I memimpin Kerajaan Mali di Afrika Barat pada tahun 1307, menghasilkan keuntungan dengan mengeksploitasi kekayaan garam dan emas negaranya. Kekayaannya diperkirakan mencapai USD 400 miliar.
Selain Mansa Musa, ada juga sejumlah orang yang masuk daftar terkaya di dunia kala itu, termasuk Richard FitzAlan (USD 118 miliar) dan John of Gaunt (USD 110 miliar).
Abad Ke-15: Jakob Fugger
Kekayaan Jakob Fugger konon mencapai USD 60 miliar hingga USD 275 miliar.
Lahir di Augsburg, Jerman, pada Maret 1459, keluarga Jakob Fugger menjalankan bisnis tekstil yang sukses. Saat dewasa, Fugger mengolah kekayaan keluarga dengan membuka usaha simpan-pinjam kepada pejabat Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Spanyol.
Karena dekat dengan sejumlah keluarga kerajaan, Fugger diberi kesempatan untuk menandatangani kontrak pertambangan logam yang menguntungkan. Sebagai bankir, dia kemudian meminjamkan uang kepada Charles V, untuk memastikannya terpilih menjadi Kekaisaran Romawi Suci (Holy Roman Emperor).
Sebagai balasannya, Charles V memberi Fugger hak untuk mencetak uangnya sendiri.
Nilai persis kekayaan Fugger tak pernah diketahui, pun dengan nilai properti dan armada dagangnya. Meski demikian, sejarah mencatat, dia dikenal banyak orang sebagai 'Jakob si Kaya' (Jakob the Rich).
Abad Ke-16: Sulaiman yang Agung
Sulaiman 1 adalah penguasa Turki Utsmaniyah ke-10 yang berkuasa dari tahun 1520 hingga 1566. Ia dijuluki 'Sulaiman yang Agung' atau Suleiman the Magnificent -- oleh pihak Barat.
Sebagai penguasa Kekaisaran Ottoman, kekayaan Sulaiman bisa diukur dalam wujud kekuasaan, tanah, emas, perhiasan, dan dari ukuran topinya yang besar.
Pundi-pundi hartanya berlimpah, namun tak ada yang tahu betapa persis nilainya saat ini.
Sulaiman adalah raja yang paling lama memerintah dari Kekaisaran Ottoman, yang mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahannya.
Sejarah mencatat, dia adalah pendukung reformasi sosial. Sulaiman juga melindungi rakyatnya dengan memberlakukan undang-undang anti-diskriminasi yang mencegah perlakuan tidak adil berdasarkan garis darah.
Dengan itu, dia membuktikan, menjadi penguasa tak selamanya menyebalkan.
Abad Ke-17: Aurangzeb
Aurangzeb atau Abul Muzaffar Muhiu 'd-Din Muhammad Aurangzeb adalah penguasa Kesultanan Mughal. Dia adalah putra dari pasangan Shah Jahan dan Mumtaz Mahal, yang terkenal dengan Taj Mahal-nya.
Aurangzeb atau Abul Muzaffar Muhiu 'd-Din Muhammad Aurangzeb adalah penguasa Kesultanan Mughal. Dia adalah putra dari pasangan Shah Jahan dan Mumtaz Mahal, yang terkenal dengan Taj Mahal-nya.
Dia berkuasa setelah memenangkan persaingan suksesi melawan tiga saudaranya, juga mengirim sang ayah ke penjara hingga meninggal dunia.
Konon, selama 49 tahun berkuasa, Aurangzeb mengumpulkan kekayaan mencapai USD 38 juta dari upeti atau setara USD 19 miliar dalam nilai uang saat ini.
Jumlah pundi-pundi hartanya setara 10 kali lipat Raja Prancis XIV.
Abad Ke-18: Stephen Girard
Stephen Girard lahir di Prancis, belakangan dia jadi warga negara Amerika Serikat. Dia adalah korban yang kemudian menyelamatkan Amerika dari kehancuran finansial selama Perang 1812.
Girard punya banyak kapal, juga armada, yang membuatnya ikut andil dalam sebagian besar perdagangan yang masuk ke pelabuhan utama Negeri Paman Sam pada akhir Abad ke-18.
Dengan kekayaan mencapai USD 105 miliar, dia dianggap sebagai orang Amerika terkaya keempat.
Karena tak memiliki anak, dia mewariskan banyak uang untuk Philadelphia, kota yang dianggapnya sebagai kampung halaman kedua.
Abad Ke-19: Keluarga Rothschild
Sebagai keluarga bankir yang memusatkan usahanya di London, kekayaan mereka tak bisa dilekatkan hanya pada satu orang -- meski Nathan Mayer adalah yang terkaya yang tercatat dalam sejarah.
Gabungan kekayaan pribadi Nathan Mayer dan tiga saudaranya mungkin adalah yang terbesar dalam sejarah modern, dengan nilai sebesar USD 350 miliar.
Eksistensi dinasti Rothschild masih berlanjut hingga saat ini di Eropa. Mereka menanamkan modal pada sektor real estate dan energi.
Tak diketahui persis berapa kekayaan keluarga Rothschild saat ini. Mereka tak pernah mengungkapkannya.
Namun, sejumlah ekonom yakin, kekayaan keluarga Rothschild jika digabungkan bisa mencapai USD 1 triliun.
Abad Ke-20: John D. Rockefeller
Pada peralihan Abad ke-19 ke 20, komoditas terbesar bukanlah tanah atau manusia, melainkan minyak.
J.D. Rockefeller adalah seorang penambang minyak yang mendapatkan potongan kue terbesar. Dengan kekayaan sekitar USD 340 miliar, dia diyakini ada di urutan ketiga orang paling kaya sepanjang masa.
Sebagai pemimpin sekaligus pemilik Standard Oil, pada suatu masa, dia mengendalikan lebih dari 90 persen produksi minyak dunia.
Pada tahun 1911, ketika Sherman Antitrust Act diberlakukan, yang membagi Standard Oil menjadi 34 perusahaan terpisah, Rockefeller menghasilkan tambahan USD 900 juta ke pundi-pundi hartanya.
Abad Ke-21: Moammar Khadafi
Berbeda dari daftar orang terkaya versi Forbes, misalnya, sosok paling tajir di dunia bukanlah Bill Gates atau Warren Buffet, melainkan diktator Libya Moammar Khadafi.
Dia memerintah selama 34 tahun di sebuah negara kaya minyak, sebelum digulingkan dan kemudian dibunuh oleh rakyatnya sendiri.
Setelah kematiannya, orang-orang dibuat ternganga dengan temuan miliaran demi miliaran dolar miliknya di berbagai rekening di seluruh dunia.
Dalam beberapa tahun sejak kematiannya, sejauh ini hampir USD 200 miliar telah ditemukan di rekening bank rahasia, dalam bentuk kepemilikan real estate, dan investasi lainnya.
Tidak peduli apakah dia memperolehnya secara legal atau tidak, uang adalah uang. Dan, Khadafi diam-diam memiliki yang terbanyak diketahui orang dalam abad ini.