Ironi nelayan pulau terluar, ikan tangkapan cuma jadi sampah lautan
"Atau biasanya menanamnya dengan derai air mata di pantai karena takut menjadi sumber penyakit dan sampah saja."
Kondisi miris kerap menghiasi kehidupan di wilayah perbatasan serta pulau terluar Indonesia. Salah satu contoh ialah masyarakat yang bermata pencaharian sebagai seorang nelayan.
Wakil Bupati Pulau Simeuleu Sumatera Utara, Hazrul Edyar, mengungkapkan lima tahun ke belakang para nelayan mengalami ironi saat mendapatkan hasil tangkapannya. Menurut dia, hasil tangkapan memang berlimpah di sana, namun karena tak ada pengelolaan yang baik akhirnya ikan kerap cuma menjadi sampah.
"Dulu, kita para nelayan selalu membuang hasil tangkapan ke laut. Atau biasanya menanamnya dengan derai air mata di pantai karena takut menjadi sumber penyakit dan sampah saja. Dulu kita belum punya gudang pendingin," kata Hasrul kepada wartawan di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (3/8).
Sekarang, menurut Hasrul, dengan datangnya program pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan mampu mengubah wajah perekonomian masyarakat di wilayah-wilayah pesisir Indonesia.
"Tak akan terulang lagi kita buang hasil tangkapan ke laut, atau adanya penjualan-penjualan komoditi dengan harga tak sesuai standar," tutur Hasrul.
Hasrul berharap akan ada kelanjutan yang bersinergi dengan pemerintah pusat kembali membangun sarana dan prasaran yang ada. Apalagi, pihaknya mengaku siap melangsungkan Simeleu Sail pada 2017.
"Dengan program ini kita alhamdulilah sekarang itu semua kembali bersinar, baik dalam rangka pereknomian daerah maupun masyarakat kami," tuturnya.
Baca juga:
Menteri Susi tak ingin bisnis perikanan identik cuma untuk orang tua
2 Kapal nelayan Vietnam berbendera Indonesia curi ikan di Natuna
Pemerintah rencana susun regulasi upah layak pekerja kapal
Regulasi perlindungan nelayan tinggal tunggu DPR ketuk palu
Nelayan Muara Angke demo tolak reklamasi Teluk Jakarta
Kapal diterjang ombak saat melaut, nelayan Jepara tewas tenggelam
53 Nelayan WNI ditangkap di Timor Leste karena dagang ikan
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kementerian KKP dalam menyambut Hari Ikan Nasional ke-10? “Pesan penting yang ingin disampaikan dalam menyambut Harkanas ke-10 ini adalah pentingnya meningkatkan konsumsi produk perikanan yang berkelanjutan", ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9).
-
Bantuan apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan di Teluk Pandan? Kebagian Dana Karbon, Dinas Perikanan Kutai Timur Bagikan Mesin Kapal Kebagian dana insentif karbon pada program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPFCF) dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
-
Bagaimana Kementan menggarap lahan di Merauke? “Insyaallah kita akan garap pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20 ribu hektare optimalisasi lahan dan anggarannya kami setujui hari ini dan mulai hari ini kita kerjakan. Kalau ini berhasil dengan baik, kita akan bergeser mengelola 500 ribu hektare dari potensi 1,2 juta hektare. Ini kami sudah rintis 2016-2017 bersama Pak Bupati 10 ribu hektare dan berhasil, sekarang ini sudah panen," ungkap Mentan Amran.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Kementerian KKP dalam mendorong produktivitas nelayan? "Pengarusutamaan gender ini sangat penting, terutama jika istri atau keluarga nelayan mengolah ikan, mereka jadi bisa memiliki tambahan sumber ekonomi keluarga," jelas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Banyuwangi.