IWIP Mulai Bangun Pabrik Bahan Baterai Kendaraan Listrik
Direktur External Relation PT IWIP Scott Ye menyampaikan, PT IWIP saat ini sudah memulai pembangunan pabrik pembuatan bahan mentah baterai kendaraan listrik sebagai tahap pertama proses perkembangan produsen baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Industri baterai kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang. Salah satu pengembangan akan dilakukan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang terletak di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Direktur External Relation PT IWIP Scott Ye menyampaikan, PT IWIP saat ini sudah memulai pembangunan pabrik pembuatan bahan mentah baterai kendaraan listrik sebagai tahap pertama proses perkembangan produsen baterai kendaraan listrik di Indonesia.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Kenapa mobil pick up tertimpa tiang listrik? “Karena tidak ketahan, pohon tersebut malah roboh menimpa kabel dan tiang tadi. Total ada dua tiang listrik dan satu tiang telepon,” tambah Dede Suprapto
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
Dia memperkirakan dalam waktu dua tahun pabrik pembuatan bahan mentah baterai tersebut akan selesai.
"Tahap berikutnya barulah kita bergerak ke manufaktur baterai. Saat kita (Indonesia) telah memiliki bahan mentah yang menjadi fundamental industri baterai, artinya kita bisa berlanjut ke tahap berikutnya kira-kira dalam 2 atau 3 tahun," terang Scott dikutip Jumat (11/6).
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki keuntungan besar sebagai produsen nikel terbesar di dunia yang menjadi komponen utama pembuatan baterai kendaraan listrik. Hal ini membuat Indonesia banyak dilirik investor dan memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik.
"Yang kedua, Indonesia juga memiliki keuntungan berupa sumber daya manusia yang mayoritas berusia muda. Sehingga memiliki tenaga kerja yang lebih bersaing dibandingkan negara lainnya," terangnya.
Permudah Investasi
Ketiga, lanjut Scott, Indonesia juga memiliki kebijakan yang mempermudah investasi seperti tax holiday dan kebijakan lainnya. Hal ini akan mendukung Indonesia menjadi produsen terbesar nikel dan turunannya.
PT IWIP sebagai perusahaan swasta juga telah banyak berkontribusi terhadap proyek strategis pemerintah Indonesia di bidang industri baterai kendaraan listrik. Sampai hari ini PT IWIP telah mempersiapkan segala fasilitas dan akomodasi di sekitar Kawasan Industri.
Fasilitas dan akomodasi tersebut mulai dari bandara, pelabuhan, serta fasilitas dan akomodasi penunjang lainnya, termasuk untuk kebutuhan industri seperti pembangkit listrik.
"Ini berarti kita bisa menarik lebih banyak investasi untuk datang. Kami juga telah memiliki 24 lini RKEF yang memproduksi feronikel. Artinya kami memiliki kapasitas 240.000 ton nikel matte. Nilai ekspornya mencapai sekitar USD 4 miliar," ungkapnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)