Jaga Laut, KKP Ajak Nelayan Gunakan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak nelayan untuk menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan menghindari penangkapan biota laut yang masih berukuran kecil, demi menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak nelayan untuk menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan menghindari penangkapan biota laut yang masih berukuran kecil, demi menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Selain untuk menjaga sumber daya laut yang berkelanjutan, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan akan memudahkan ikan hasil tangkapan dipasarkan, khususnya diekspor.
Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar mengatakan, hal ini dikarenakan pasar dunia memberlakukan pengetatan untuk ikan yang ditangkap, tidak akan menerima ikan yang ditangkap menggunakan alat tangkap yang merusak lingkungan.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa itu kerokan? Kerokan Sebagaimana diketahui, kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul ke permukaan kulit. Benda tumpul yang dimaksud seperti koin atau batu gua sha.Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok.
-
Apa itu Kulat Pelawan? Heimioporus sp adalah sebuah jenis jamur langka dengan warna dominan merah di batang hingga payungnya. Ia juga berwarna kuning, sedikit putih di sisi bawah. Ukurannya beragam, ada yang kecil, sedang sampai sebesar kepalan tangan anak-anak.
-
Apa yang dilakukan para nelayan dalam Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
"Tolong kita berusaha bertani di laut, kita tanam di laut itu, supaya besar-besar lagi ikannya, supaya subur lagi, dipupuk. Caranya bagaimana, pelan-pelan, karena alat tangkap mahal maka butuh dibantu, nanti alat tangkapnya kami bantu," kata Antam dilansir laman kkp.go.id, Senin (8/2).
Antam menyambut baik aspirasi dan saran para nelayan yang hadir di Aula Gedung KUD Mandiri Mina Fajar Sidik Subang, agar pemerintah juga memperhatikan bantuan alat tangkap yang sesuai dengan kapasitas kapal, pelatihan, serta alternatif usaha lain jika nelayan tidak bisa melaut karena cuaca buruk atau paceklik.
"Itu yang kami sedang pikirkan, jadi diserasikan ikan darat dan ikan laut. Seperti di Karawang kita sedang buat contoh pembesaran ikan, baru satu bulan. Saya setuju sekali, itu masukan bagus, kami harus segera cari jalan keluarnya. Itu masukan luar biasa," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Perizinan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Ridwan Mulyana, menyebut KKP telah menyiapkan program-program bantuan dalam masa transisi menuju laut yang berkelanjutan.
"Kita punya program bantuan dalam masa ini, ada yang namanya permodalan, bantuan kapal dan alat penangkap ikan, kemudian diversifikasi usaha nelayan, jadi selama bapak-ibu tidak melaut tetap punya penghasilan. Kita sudah punya standar mengenai alat tangkap, supaya anak cucu kita masih kenal yang namanya ikan,” pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Perintah Jokowi: Maluku Jadi Kawasan Ekonomi Baru Fokus Sektor Perikanan
Nekat Melaut, Nelayan Belu NTT Hilang Diterjang Gelombang
VIDEO: Mimpi Menteri Trenggono Jadikan Lobster Ikon Bahari Indonesia
Dibebaskan India, 28 Nelayan Aceh Jalani Isolasi di Jakarta
Kiara Minta Menteri Trenggono Cabut Aturan Kelautan Bermasalah
Banyak Nelayan Sumut Bekerja di Kapal Malaysia dan Curi Ikan Indonesia