Jalani Hobi Sejak Kecil, Dini Berhasil Pasarkan Batik hingga Mejeng di Dubai Expo
Setiap tahun, Dini memberangkatkan satu karyawannya pergi umroh.
Setiap tahun, Dini memberangkatkan satu karyawannya pergi umroh.
-
Apa inspirasi yang diberikan Didiet Maulana tentang batik? Menurutnya, hal itu bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang ternyata batik bisa dipakai ke kampus, nongkrong, atau jalan-jalan, enggak cuma buat ke acara formal.
-
Apa yang menginspirasi Batik Pecel? Batik Pecel terinspirasi dari masakan asli Madiun yaitu pecel. Pecel merupakan makanan yang terdiri dari beberapa sayuran dan dipadukan dengan bumbu kacang bercita rasa manis, gurih, dan pedas.
-
Dimana perajin Batik Kebon Indah Klaten mendapatkan inspirasi motif? “Jadi motifnya ini dilihat dari lingkungan sekitar, ada yang ke sawah lihat burung gitu dijadikan batik,” terang Dalmini yang juga sebagai ketua kelompok usaha batik tulis Kebon Indah, kepada Merdeka.com beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
-
Apa yang membuat Batik Ciprat Kemudo menjadi UMKM unggulan? Gradasi warna dengan motif yang indah membuat batik ciprat ini jadi UMKM unggulan di Desa Kemduo Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki potensi batik yang belum banyak dikenal.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
Jalani Hobi Sejak Kecil, Dini Berhasil Pasarkan Batik hingga Mejeng di Dubai Expo
Merintis sebuah usaha tak selalu mulus, meski aktivitas ini telah digeluti sejak kecil. Ini juga yang dirasakan Dini bersama sang suami.
Melalui channel YouTube Naik Kelas, Dini bercerita sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), dia sudah berdagang kecil-kecilan.
Mulai dari camilan hingga aksesoris. Nilainya memang tidak terlalu besar, namun Dini menikmati kegiatan itu.
Saat menikah, hobi Dini berdagang tetap dilakukan dengan dukungan sang suami.
Keduanya mulai meningkatkan nilai usaha mereka dengan membuka usaha garmen yang memproduksi seragam kerja dan perusahaan.
Di perjalanan bisnisnya, pada tahun 2019, Dini harus menelan pil pahit manakala kapal kargo pengangkut barang pesanannya karam di perairan Masalembo. Dari kejadian ini, Dini merugi Rp500 juta.
- Puncak Event BSI International Expo, Tasya Nur Medina Bagikan Tips Perencanaan Haji & Umrah
- Buka BSI International Expo 2024, Wapres Ma'ruf Amin Soroti Potensi Industri Halal RI Bersaing di Tingkat Global
- Mengenal Batik Tulis Ulur Wiji Asal Mojokerto, Dari Desa hingga Tembus Pasar Internasional
- Danamon Syariah Travel Fair 2024 Hadir, Kesempatan Pergi Haji Lebih Cepat Bisa Dengan Mudah Didapat!
Dini dan suami tak menyerah untuk berhenti merintis sebuah usaha. Kali ini, keduanya beralih produk.
Semula memproduksi seragam sekolah dan kerja, kali ini mereka memproduksi pakaian batik.
Dini merasa bahwa batik merupakan bagian penting dari budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
"Awalnya tuh waktu melihat data bahwa sebenarnya jumlah orang Indonesia yang suka batik tuh banyak banget, tapi kadang kayak kita pakai batik kapan sih. Jadi, kita ingin bikin batik untuk keseharian gitu jadi akhirnya kita buat dengan motif-motifnya pun lebih simpel" ucap Dini.
Dini ingin mengubah kebiasaan orang yang menggunakan batik pada acara-acara resmi atau tertentu saja, menjadi bisa dipakai untuk bekerja, nongkrong, atau bahkan kegiatan santai lainnya.
Dia pun membuat merk sendiri bernama Damakara, yang fokus pada pakaian batik dengan desain modern dan sederhana.
Selain ingin memastikan bahwa batik tetap hidup dan dikenal oleh generasi, adanya Damakara juga ingin merangkul teman-teman berkebutuhan khusus.
"Mau bikin sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, akhirnya kita bikin Damakara dengan tujuan waktu itu adalah kita ingin merangkul teman-teman berkebutuhan khusus dengan adanya Damakara," ucap Dini.
Damakara resmi diluncurkan pada Januari 2020 secara online. Saat pandemi Covid-19 melanda, di mana banyak sejumlah bisnis berjatuhan, ini tidak terjadi pada Damakara.
Selain fokus pada bisnis, Damakara juga memiliki berbagai program sosial yang bermanfaat bagi banyak orang.
Misalnya, setiap penjualan produk koleksi tertentu akan disisihkan Rp50.000 untuk mendukung ibu-ibu kepala keluarga yang berjuang selama pandemi.
Program lainnya termasuk memberikan sarung kepada tunawisma dari keuntungan setiap pembelian sarung oleh konsumen.
Damakara juga menggandeng teman-teman berkebutuhan khusus dalam proses produksinya.
Contohnya, mereka berkolaborasi dengan Abi dan Rian dari Yayasan Autisma Center Widyatama untuk membuat motif baru yang digunakan dalam produk Damakara.
Selalu menanamkan prinsip menjalani usaha dengan bahagia, tidak harus ada profit dan konsisten untuk terus bertumbuh, perlahan Damakara berkembang dengan signifikan.
Setelah dua tahun online, Dini memberanikan untuk mencoba menjual secara offline, Dini benar-benar memanfaatkan strategi dari online maupun online.
Kini, Damakara berhasil menjual produk mencapai 3.000-6.000 potong sebulan.
"Kita harus produksinya juga lebih banyak yang akhirnya dari yang tadinya 2-3 pcs, Kita coba tambahin jadi 10 pcs, terus berikutnya coba tambahin jadi 12 pcs. Kita jadi benar-benar bertumbuh secara organik,"ucapnya.
Selama empat tahun menjalankan Damakara, Dini menyadari pentingnya konsistensi dan kolaborasi.
Dia aktif mencari peluang untuk mendapatkan dukungan, salah satunya melalui Diplomat Success Challenge (DSC). Berkat DSC, Damakara mendapatkan dana hibah sebesar Rp225 juta yang digunakan untuk membuka toko offline baru di Bandung.
Kolaborasi dengan berbagai pihak juga membawa Damakara pada pencapaian-pencapaian besar.
Misalnya, berkolaborasi dengan influencer seperti Prita Gozi dan Putri Marino, serta menciptakan produk personal care dengan aroma khas bekerja sama dengan brand Organic.
Selain itu, Damakara telah terpilih untuk mengikuti fashion show di Indonesia International Modest Fashion dan lolos kurasi untuk ikut serta dalam Dubai Expo.
Tidak hanya pencapaian dalam brand, tetapi juga pada kesejahteraan karyawan.
Setiap tahunnya, Dini memberangkatkan satu karyawannya pergi umroh.
Program ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi kepada tim, tetapi juga sebagai cara untuk mengajak karyawan berdoa dan berusaha bersama-sama.
"Kita percaya kita bisa seperti ini karena doa-doa mereka," pungkasnya.
Reporter Magang: Tasya Ananda