Jasa Marga Bangun 200 Gerbang Tol Tanpa Berhenti Sampai Akhir 2019
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui anak usaha PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), menargetkan pembangunan 200 gardu tol khusus pengguna aplikasi transaksi single lane free flow (SLFF) atau disebut FLO hingga akhir 2019. Saat ini jumlah gardu tol khusus pengguna aplikasi dan stiker FLO telah mencapai 20 unit.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui anak usaha PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), menargetkan pembangunan 200 gardu tol khusus pengguna aplikasi transaksi single lane free flow (SLFF) atau disebut FLO hingga akhir 2019. Walaupun hingga saat ini jumlah gardu tol khusus pengguna aplikasi dan stiker FLO telah mencapai 20 unit yang tersebar di Jabotabek, FLO belum dijual untuk masyarakat umum.
"Kami harap uji coba terbatas untuk memastikan kesiapan teknologi dan produk dapat berjalan lancar, sehingga akhir tahun 2019 dapat dijual kepada masyarakat dengan target 200 gardu tol dapat melayani pengguna FLO," kata Direktur Utama JMTO, Septerianto Sanaf, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (9/7).
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang terjadi pada tebing tol di Bintaro? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
JMTO masih melakukan uji coba terbatas dengan mengedepankan sinergi BUMN, di antaranya melalui kerjasama dengan armada operasional PT Garuda Indonesia dan bus-bus Damri. Aan sapaan Septerianto menjelaskan JMTO menginisiasi dan mengembangkan sistem transaksi SLFF di jalan tol yang diberi nama FLO.
FLO merupakan sistem pembayaran tol prabayar berbasis aplikasi dan stiker yang menggunakan teknologi radio frequency identification (RFID), serta menggunakan sumber dana berbasis voucher elektronik (VE).
"Dengan mengunduh mobile application FLO di smartphone, lalu mengoneksikannya dengan stiker FLO, maka pengguna jalan tidak perlu lagi berhenti untuk tapping kartu uang elektronik saat melewati gerbang tol," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa untuk lebih memudahkan pengguna jalan, dalam waktu dekat menu pembelian VE FLO juga akan tersedia ada di aplikasi LinkAja.
Sebelumnya, JMTO resmi menggandeng PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja dalam rangka mendukung transaksi SLFF di jalan tol.
JMTO menjelaskan bahwa pada tahap awal implementasi FLO di gerbang tol milik Jasa Marga difokuskan pada wilayah Jabotabek setelah sebelumnya tahap uji coba telah dilakukan di Jalan Tol Sedyatmo dan Jalan Tol Bali Mandara secara terbatas dengan menggandeng bus Damri, kendaraan operasional Garuda Indonesia dan taksi Blue Bird.
Baca juga:
Usai TransJawa, Pemerintah Akan Segera Bangun Tol TransJogja
Menteri Basuki: Tol Balikpapan-Samarinda Rampung Akhir 2019
Proyek-Proyek Besar yang Digeber Jokowi pada Periode Kedua
Waspada, Truk Kelebihan Muatan Masuk Tol Jakarta-Cikampek Kena Pidana
Tol Pertama di Kalimantan Senilai Rp9,97 Triliun Siap Beroperasi Akhir 2019
Pemerintah Jengkel Kontraktor China Lambat Kerjakan Tol Cisumdawu
Tunjang Bandara Kertajati, Pengerjaan Tol Cisumdawu Rampung 2020