Jatuh Bangun Amry Gunawan, Modal Gadai Mas Kawin Kini Raup Omzet Ratusan Miliar dari Bisnis Jilbab
Amry kini dijuluki sebagai professor jilbab Indonesia.
Di usia 22 tahun, Amry menikahi Nia Kurnia. Mahar yang diberikan Amry saat itu merupakan hasil meminjam uang sebesar Rp60.000 dari guru mengajinya.
Jatuh Bangun Amry Gunawan, Modal Gadai Mas Kawin Kini Raup Omzet Ratusan Miliar dari Bisnis Jilbab
Jatuh Bangun Amry Gunawan, Modal Gadai Mas Kawin Hingga Raup Omzet Ratusan Miliar dari Bisnis Jilbab
Nama atau merek Rabbani mungkin sudah tidak asing lagi bagi penikmat fesyen Muslim. Bisnis fesyen muslimah ini didirikan oleh mantan penjual buku, Amry Gunawan.
Pria yang lahir di Bireun, Aceh Utara pada tanggal 2 februari 1967 itu sejak kecil menaruh minat terhadap bisnis. Minatnya itu dia aplikasikan ketika menjadi mahasiswa di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
- Rugi Jual Baju Bekas, Mahasiswa Ini Sukses Usaha Sambal Bakar Modal Rp5 Juta Berkat Doa Orang Tua
- Bisnis Makanan Ringan Modal Rp10 Juta, Dedi Raup Omzet Rp1 Miliar dan Bisa Beli Rumah Tanpa Nyicil
- Berkali-kali Gagal Bangun Usaha dan Terlilit Utang, Pria Ini Sukses Jadi Bos Ayam dengan Modal Rp700.000
- Kisah Inspiratif Petani Muda, Usia 21 Tahun Bisa Raup Rp300 Juta Sekali Panen
Amry mengambil jurusan ekonomi. Selama menjadi mahasiswa, dia aktif di organisasi kemahasiswaan di bidang kerohanian, sehingga dia kemudian menjadi seorang aktivis.
Namun, atas pertimbangan beberapa hal, Amry memutuskan untuk berhenti dari jurusan ekonomi di kampusnya. Buku-bukunya tentang ekonomi dia bakar semua. Amry kemudian memilih untuk kuliah di jurusan Sastra Arab di kampus yang sama.
Merdeka.com
Di usia 22 tahun, Amry menikahi Nia Kurnia. Mahar yang diberikan Amry saat itu merupakan hasil meminjam uang sebesar Rp60.000 dari guru mengajinya. Setelah menikah, Amry kemudian melakoni berbagai jenis pekerjaan yang dianggapnya halal untuk bisa menafkahi keluarga kecilnya itu.
Salah satu pekerjaan yang ia lakoni adalah berjualan kaset dan buku-buku islam di masjid kampus di bawah bendera Pustaka Rabbani.
Sebagai modal, Amry menggadaikan mahar istrinya. Mertuanya juga berbaik hati meminjamkan modal sebesar Rp100.000 kepada Amry.
Pada saat itu, pemasok buku-buku Islam dari Jakarta ke Bandung masih sangat sedikit, kesempatan ini kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Amry.
Modal dari istri dan mertuanya, dia gunakan untuk mencetak brosur serta membayar buku-buku yang ia jual.
Usahanya berjualan buku yang dilakoni Amry berjalan lancar. Dalam kurun tiga bulan, dia sudah bisa mengembalikan modal yang dia pinjam dari mertuanya.Pada tahun 1994, semakin banyak kompetitor di bisnis yang sama. Hal ini membuat keuntungan yang diterima oleh Amry kian minim. Dia pun memutuskan berhenti berjualan buku.
Dengan modal kecakapan sang istri dalam hal menjahit, Amry memutuskan untuk banting setir ke bisnis jilbab atau kerudung.
Seperti menjalani bisnis pada umumnya, di awal Amry berjualan jilbab tidak berjalan dengan baik. Ketika itu Amry memiliki karyawan sebanyak 30 orang dari bisnis sebelumnya.
Peralihan bisnis dari berjualan buku ke bisnis jilbab membuat karyawannya memilih untuk mundur karena tidak siap dengan peralihan tersebut. Namun di hari yang sama, Amry mendapatkan 30 karyawan baru ketika itu.
Naluri bisnis Amry sangat tepat. Permintaan akan kerudung atau jilbab meningkat sangat pesat di Bandung ketika itu.
Tahun 2000, Amry kemudian menciptakan model kerudung instan yang terbuat dari bahan kaos. Selanjutnya pada tahun 2003, Amry mengeluarkan produk kerudung atau jilbab kreasi. Ide tersebut dia dapat ketika berkunjung ke Mekkah.
Merdeka.com
Amry terus berkreasi menciptakan model-model kerudung atau jilbab yang baru. Inovasinya ini membuat banyak orang sangat menyukai produknya. Sekitar 90 persen produknya adalah jilbab, selebihnya adalah produk lain seperti gamis dan perlengkapan muslimah lainnya. Outlet pertama Rabbani berdiri di Bandung yang menempati bangunan berukuran 2×3 meter.
Nama Rabbani berasal dari Al Qur’an surah Al Imran ayat 79 yang berarti para pengabdi Allah yang mau mengajarkan dan diajarkan Kitabullah.
Amry dijuluki sebagai professor jilbab Indonesia. Omzet Rabbani pun mencapai ratusan milyar. Untuk memperluas pangsa pasarnya, Rabbani bekerja sama dengan para agen-agen yang membantu memasarkan produknya.
merdeka.com