Jawa Barat Pede Ekonomi Tetap Tumbuh Positif di 2022, ini Alasannya
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) optimistis perekonomian di wilayahnya kembali tumbuh positif di 2022 mendatang. Ini tercermin dari kasus positif Covid-19 dan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM menjadi indikator perekonomian Jabar bakal bangkit di tahun depan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) optimistis perekonomian di wilayahnya kembali tumbuh positif di 2022 mendatang. Ini tercermin dari kasus positif Covid-19 dan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM menjadi indikator perekonomian Jabar bakal bangkit di tahun depan.
"Kami tetap optimis, insya Allah tahun 2022 ekonomi Jabar berjalan dengan baik bahkan meningkat, dan juga akan meningkat kesejahteraan masyarakat dan sudah dibuktikan ekonomi kita 6,13 persen meningkat sampai hari ini," ujar Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum, Sabtu (20/11).
-
Kapan rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional akan digelar? Herindra menambahkan bahwa dalam waktu dekat Menhan Prabowo dan jajaran Kemenhan akan menggelar rapat terkait perkembangan sektor pertanian nasional.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Kapan Jalur Pantura Jawa Barat mulai ramai pemudik motor? Sudah Ada Beberapa yang Mudik Saat kreator tersebut melalui Jalur Pantura, beberapa pemudik mulai terlihat di satu pekan jelang lebaran. Mereka sudah mulai pulang ke kampung halaman denga menggunakan sepeda motor.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
Dia mengakui, pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa pada perekonomian di Jawa Barat. Sebelum pandemi Covid-19, Jawa Barat ekonominya di atas rata-rata. Namun selama pandemi apalagi saat PPKM pertama dan kedua melorot hingga sekitar minus 5 persen.
"Tapi alhamdulillah hari ini sudah 6 koma sekian persen, sehingga hampir kembali normal tapi belum normal sepenuhnya," ujarnya.
Ke depan, dirinya bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingin memanfaatkan momentum pemulihan ini dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan memiliki unsur berkeadilan.
"Yang dimaksud merata bukan hanya kabupaten tertentu, atau kecamatan, atau desa/ kelurahan itu-itu saja yang ekonominya meningkat, tapi 27 kota/kabupaten, 5312 desa, 700 kelurahan juga menikmati peluang-peluang ekonomi sehingga ada unsur pemerataan," jelas dia.
Bukan hanya merata, tapi juga ada unsur keadilan. Sehingga yang menikmati peluang ekonomi dan meningkatnya dari tahun ke tahun bukan hanya kelompok, keluarga, komunitas atau grup yang itu-itu saja, tapi 50 juta penduduk Jabar dan sekitar 30 persen yang menjadi pelaku ekonomi ingin menikmati juga peluang-peluang ekonomi.
"Jadi tiga indikator keberhasilan ekonomi di Jabar yaitu ekonominya meningkat, di dalamnya ada keadilan dan ada pemerataan," pungkasnya.
Ketahanan Ekonomi Jabar Cukup Baik
Direktur Eksekutif & Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, Herawanto menuturkan, Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu provinsi yang cukup resilient ekonominya bila dibandingkan provinsi lain terutama di pulau Jawa.
Pada triwulan II 2021, ekonomi Jabar mencatatkan pertumbuhan positif di angka 6,17 persen (yoy), namun dengan diberlakukannya PPKM level 4 pada Juli hingga Agustus 2021 yang berdampak pada penurunan aktivitas membuat melambatnya pertumbuhan ekonomi Jabar menjadi 3,43 persen (yoy) di triwulan III.
"Dengan berbagai perkembangan dan dinamika saat ini PPKM yang telah dilonggarkan maka ekonomi Jabar kembali meningkat yang didasarkan pada pergerakan masyarakat yang meningkat dan mengiringi aktivitas ekonomi yang kembali meningkat," sebut Herawanto.
(mdk/bim)