Jawaban bos BI soal perekonomian stagnan di 3 tahun Jokowi-JK
Menurut Agus, jika ada yang menyebut bahwa perekonomian stagnan empat tahun lalu, hal itu disebabkan karena masa itu pertumbuhan ekonomi disokong oleh harga komoditi yang sedang tinggi.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo tak sependapat dengan pernyataan yang menyebut bahwa perekonomian berjalan stagnan selama tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK.
Sebaliknya, dia mengatakan dalam waktu tiga tahun ini, perekonomian Indonesia justru sedang tumbuh dan berlangsung pulih dari titik rendah.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
"Ekonomi kita itu paling rendah itu di tahun 2015, saat itu ekonomi itu tumbuh di kuartal kedua itu 4,8 persen sekarang pertumbuhan ekonomi itu sudah 5 persen sampai 5,4 persen, tahun depan 5,2 persen sampai 5,6 persen," ungkapnya di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
"Kalau ada penurunan kita sudah sampai di dasar. Sekarang ini kita sedang pulih," tambahnya.
Menurut Agus, jika ada yang menyebut bahwa perekonomian stagnan empat tahun lalu, hal itu disebabkan karena masa itu pertumbuhan ekonomi disokong oleh harga komoditi yang sedang tinggi.
"Pertumbuhan ekonomi itu ada di 6 persen. Saat itu didukung harga komoditi itu kan lagi tinggi-tingginya. Begitu harga komoditi turun berdampak pada ekonomi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," jelas Agus.
Agus juga membeberkan faktor-faktor pendukung lain yang menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Cadangan devisa begitu tinggi, inflasi begitu rendah, rating agency memberikan investment grade dan kemarin Fitch memberikan afirmasi. Ini semua menunjukkan kondisi Indonesia makin baik," tegasnya.
"Tahun 2013, baru ada rencana normalisasi ekonomi, kita sudah goyang, tapi sekarang Amerika menaikkan Fed Fund Rate-nya, kita masih bisa bertahan dan incoming flow terus masuk," pungkasnya.
Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance melakukan kajian tengah tahun mengenai perekonomian Indonesia. Hasilnya cukup mengagetkan, di mana perekonomian berjalan stagnan di pemerintahan Jokowi-JK.
Salah satu indikator stagnannya perekonomian adalah nilai ekspor yang tak kunjung naik, bahkan malah menurun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan, nilai ekspor selama Juni 2017 hanya USD 11,64 milliar. Nilai tersebut turun 18,82 persen dibanding Mei 2017. Sementara itu, secara year to year ekspor Juni 2017 turun 11,82 persen dibanding Juni 2016.
"Kita kemarin melakukan kajian tengah tahun, menampilkan indikator perkembangan ekonomi. Indikatornya salah satunya ekspor itu," ucap Direktur Indef, Enny Sri Hartati ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (21/7).
Indikator lainnya yang membuktikan ekonomi stagnan adalah daya beli masyarakat yang menurun. Bahkan, Bank Indonesia sendiri mengakui daya beli masyarakat menurun hingga berdampak pada angka penjualan industri ritel mengalami pelemahan hingga Juni 2017.
Enny menegaskan, pertumbuhan ekonomi yang selama ini digembar-gemborkan pemerintahan Jokowi-JK sama sekali belum berdampak pada masyarakat. Padahal, amanat konstitusi, pertumbuhan ekonomi itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Indikator pemerintah soal infrastruktur dan komitmen deregulasi 15 paket kebijakan, itu semua kan bagus. Tentu hasilnya diharapkan masyarakat. Persoalannya bagaimana mungkin indikator makro tadi bagus, komitmen bagus tetapi hasilnya berbanding terbalik."
Baca juga:
Ekonomi era Jokowi disebut stagnan, ini kata Menko Darmin
Bos BI akui tak tahu rencana Menkeu Sri Mulyani turunkan PTKP
Dana kajian pemindahan ibu kota disetujui Rp 7 miliar
Ekonomi meroket dibanggakan Jokowi tak dirasakan masyarakat
Ini alasan pemerintah Jokowi selalu tambah utang setiap tahun