Jepang Tawarkan Pemberdayaan UMKM Agar Siap Hadapi Digitalisasi
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Kementerian Perdagangan Ekonomi dan Industri Jepang menawarkan kerja sama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di ASEAN untuk mengambangkan usaha agar mampu memanfaatkan peluang di industri 4.0.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Kementerian Perdagangan Ekonomi dan Industri Jepang menawarkan kerja sama bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di ASEAN untuk mengambangkan usaha agar mampu memanfaatkan peluang di industri 4.0.
Dia menjelaskan, dua hal yang ditekankan dalam kerja sama itu adalah transfer teknologi dari Jepang dan juga pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa yang disosialisasikan Kemendag? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Untuk itu, Kemendag menggelar sosialisasi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru mengenai ekspor pada Selasa, 18 Juli 2023.
"Salah satu konkretnya mereka menawarkan bea siswa untuk SDM agar bisa merambah industri 4.0," kata Enggar usai pertemuan dengan Kementerian Perdagangan, Ekonomi dan Industri Jepang atau Minister of Economy, Trade and Industry (METI) dikutip Antara, Minggu (8/9).
Dalam pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang bertajuk konsultasi dengan METI itu, terdapat asosiasi pengusaha dari ASEAN dan Jepang yang mengungkapkan gagasannya untuk maju bersama mengembangkan industri 4.0. "Jepang kuat dari sektor UMKM-nya. Mereka bisa masuk untuk kerja sama agar tidak tertinggal dengan digitalisasi yang ada," imbuhnya.
Jepang memang menjadi salah satu mitra penting bagi ASEAN. Hingga akhir 2018, Negeri Sakura menjadi mitra dagang terbesar ketiga bagi ASEAN dengan nilai USD 225,3 miliar atau 8,1 persen dari total perdagangan barang ASEAN. Jepang juga menjadi penyumbang investasi asing langsung (Foreign Direct Investment) terbesar kedua di ASEAN dengan nilai USD 21,2 miliar atau terhitung 13,7 persen dari total aliran FDI ke ASEAN.
Pertemuan konsultasi METI adaah salah satu rangkaian AEM ke-51 di Bangkok, Thailand 5-11 September. Pada Minggu (7/9) akan digelar pertemuan tingkat menteri untuk membahas perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership yang melibatkan 10 negara ASEAN dan enam negara mitra ASEAN. Ke-16 negara itu menguasai 40 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Baca juga:
Per Agustus, Kemenkeu Salurkan Pembiayaan Ultra Mikro Rp2,7 Triliun
Dipasarkan Online, Penjualan Produk UMKM Bakal Terus Tumbuh
Go-Jek Gelar Seminar Ajak pelaku UMKM Melek Teknologi
Gandeng UMKM, Bos Sarinah Janji Dorong Ekosistem Bisnis Kreatif
Go Digital, Bukalapak Ajak 1.000 Mitra UMKM Gunakan QRIS
Rangkul 100 UMKM asal Bali, Staf Khusus Presiden Dorong Pengelolaan Sampah Kreatif