JK klaim banyak program pemerintah yang sentuh rakyat kecil
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang melambat bukan cuma dirasakan Indonesia, melainkan dunia.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai pernyataan CEO Media Nusantara Cipta (MNC) Group Hary Tanoesoedibjo soal pertumbuhan ekonomi yang menurutnya lambat usai melakukan pertemuan dengannya siang tadi.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang melambat bukan cuma dirasakan Indonesia, melainkan dunia. "Kan namanya juga pelemahan. Lambat kan artinya. Semua juga diakui ada pelemahan ekonomi dunia. Kita juga akui itu," kata Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta, Senin (19/10).
Sedangkan soal penilaian Hary yang melihat pemerintah hanya fokus membangun proyek besar-besaran, JK menilai kurang tepat. "Itu kartu-kartu, itu KUR, itu perumahan rakyat, itu raskin, apa bukan menyentuh rakyat?," ujar JK.
Bahkan JK mengatakan banyak pembangunan yang dilakukan pemerintah yang dirasakan oleh masyarakat. "Bukan ada tapi banyak sekali malahan. KUR dilanjutin, dana desa Rp 45 triliun, ini kartu sehat, kartu pintar kan semuanya dibagi. Masalahnya, tak dibagi kau tanya, dibagi sama Pak Jokowi kau tanya, bagaimana ini," kata dia.
Sebelumnya, CEO Media Nusantara Cipta (MNC) Group Hary Tanoesoedibjo menilai kinerja pemerintah di bawah kendali Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kurang cepat, utamanya dalam hal perbaikan sektor ekonomi. Hary menyoroti kualitas dan kecepatan pemerintah dalam melakukan perbaikan.
"Bagaimana saya memandang perekonomian dalam setahun Jokowi-JK kurang cepat. Ya hampir semua karena yang pertama kualitas yang kedua speed," tutur Hary di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/10).
Hary memaparkan, banyak hal yang perlu dibenahi oleh pemerintah, selain soal ekonomi, juga soal hukum, korupsi, narkoba dan berbagai masalah sosial.
Khusus untuk sektor ekonomi, Hary melihat pemerintah hanya fokus membangun proyek besar-besaran. Hal ini, menurutnya sangat erat kaitannya dengan kalangan menengah ke atas.
"Masyarakat menengah ke bawah kecipratan tapi lebih kecil. Nah kita harus ingat, sebelum kita mengalami penurunan ekonomi seperti ini masalah bangsa kita adalah kesenjangan sosial. Ini sangat-sangat penting dengan kita mengadopsi pasar bebas, kapitalisme, di tengah masyarakat yang kesejahteraannya masih di bawah dan pendidikan masih di bawah, pertumbuhan ekonomi itu cenderung dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas," papar Hary.
Menurut Hary, pasar bebas tidak bisa diterapkan di Indonesia sebelum laju pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat menengah ke bawah meningkat lebih cepat dibanding pertumbuhan ekonomi masyarakat menengah ke atas.
"Artinya pemerintah harus fokus programnya yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat ini. Bagaimana mereka dapat akses modal dengan cepat, murah, bagaiman mereka diberikan pelatihan, terampil karen abnyak dair mereka yang pedidikannya kurang. Bagaimana mereka dilindungi, jangan diadu di pasar bebas karena pasti kegiles, ini yang saya harapkan dilakukan pemerintah. Kalau kita bisa melakukan ini saya yakin pertumbuhan ekonomi akan tumbuh," tutur Hary.
Baca juga:
Menperin: Saya belum tahu detail rencana Apple investasi di RI
Realisasi pajak Kanwil DJP Jateng II baru 54 persen dari target
Mantan mendag ungkap 63 persen produk di RI barang impor ilegal
Hary Tanoe sebut kinerja ekonomi setahun Jokowi-JK masih lambat
Rupiah ditutup menguat tipis di Rp 13.517 per USD
Bos Panasonic ingatkan pemerintah penyakit impor RI belum sembuh
Genjot ekonomi, kemenlu gandeng pengusaha dalam proses diplomasi
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.