Jokowi Bahas Aturan Pembelian Pertalite Pakai MyPertamina, Kapan Implementasinya?
Sekarang, kata Bahlil, pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikan pembatasan BBM bersubsidi. Sehingga yang dilakukan saat ini oleh pemerintah yakni sosialisasi terlebih dahulu.
Pemerintah berencana melakukan pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi My Pertamina.
Hanya saja, regulasi penerapan pembatasan BBM bersubsidi ini masih menunggu keluarnya aturan dari Presiden Joko Widodo dalam bentuk Peraturan Presiden (PP).
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina tetap menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran Pertalite tepat sasaran? Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat. “Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
-
Apa itu Pertalite dan apa tujuan Pertamina dalam menyalurkannya? Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah. PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyebut, pembahasan pembatasan BBM sudah dibahas Presiden dengan para menteri kabinet.
"Sudah mulai ada pembahasannya, yang di kabinet ini banyak yang kita pikirkan," kata Bahlil di kantor Kementerian Investasi, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (12/8).
Sekarang, kata Bahlil, pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikan pembatasan BBM bersubsidi. Sehingga yang dilakukan saat ini oleh pemerintah yakni sosialisasi terlebih dahulu.
"Ibarat gini lho, kalau makanan ini bubur kan cocok makan pagi, jangan dimakan siang. Jadi menunggu waktu dan timing yang tepat," kata dia.
Tujuan Pembatasan
Pembatasan penggunaan BBM bersubsidi ini bertujuan agar beban kompensasi dan subsidi energi yang dibayarkan pemerintah tidak terlalu besar. Setidaknya saat ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran hingga Rp502 triliun untuk menjaga harga BBM tetap seperti sekarang di tengah kenaikan harga energi di tingkat global.
Menurut Bahlil, dengan pembatasan konsumsi BBM ini bisa mengurangi beban negara. Namun di sisi lain, tetap memberikan keberpihakan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah dengan menghadirkan BBM yang terjangkau.
"Kita ingin fiskal kita bagus dan rakyat juga diperhatikan, apalagi rakyat menengah ke bawah," kata dia.
Penggunaan aplikasi My Pertamina dinilai Bahlil akan lebih efektif untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi bagi masyarakat menengah ke atas. Agar BBM bersubsidi benar-benar tepat sasaran.
"Minyak subsidi ini bukan untuk orang kaya. Kalau enggak ada My Pertamina mana kita tahu dia orang kaya atau miskin," katanya.
Dia berharap penjualan BBM melalui instrumen digitalisasi ini bisa efektif dalam menyeleksi pengguna BBM bersubsidi. Jika perlu, BPH Migas bisa bekerja sama dengan pihak lain untuk mendeteksi pengguna kendaraan yang mengkonsumsi BBM bersubsidi.
"Nanti mungkin Pertamina ini punya instrumen dan kerja sama akan dengan Polantas untuk melihat, mana mobil yang kelasnya cc tertentu. Kalau 1500 CC ke bawah (boleh pakai BBM bersubsidi), yang kelas atasnya ini jangan pakai subsidi," pungkasnya.
(mdk/idr)