Jokowi sebut ada negara menolak telan obat pahit selamatkan ekonomi
"Meskipun sakit, pahit, kita tak boleh menunda reformasi fundamental ekonomi," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kondisi perekonomian nasional di tengah bangkrutnya Yunani dan ambruknya pasar saham China. Kondisi ini diakui membuat tantangan ekonomi nasional semakin berat.
Jokowi melihat beberapa negara tak rasional lantaran pemerintahnya menjanjikan kesejahteraan tanpa melalui kerja keras. "Tak ada seperti ini di dunia. Negara-negara itu sekarang sedang krisis perekonomian. Ini yang harus kita hindari," ujar Presiden Jokowi saat berpidato di depan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (9/7).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Presiden memandang, krisis ekonomi yang melanda Eropa karena kesalahan negara-negara yang tak siap mendongkrak perekonomiannya. Bantuan dana yang dianalogikan sebagai obat pahit, tidak diterima sebagai bentuk penyelamatan dari kebangkrutan.
"Ada negara menolak menelan obat yang pahit. Mereka gagal mendongkrak mesin ekonomi," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak segan menyebut kondisi perekonomian saat ini tidak stabil. "Pahit saya bilang pahit, kalau manis ya manis," katanya.
Kepala negara mengakui, tantangan pembenahan fundamental ekonomi nasional semakin besar. Dibutuhkan reformasi untuk menjaga kondisi ekonomi tetap stabil di tengah gelombang siklus perekonomian dunia.
"Kita tidak bisa menunda reformasi perekonomian fundamental. Meskipun sakit, pahit, kita tidak boleh menunda. Tidak ada kemajuan tanpa pengorbanan," tambahnya.
(mdk/noe)