Jurus OJK Dorong Inovasi Model Inklusi Keuangan di Tanah Air
Selama bulan Oktober 2020, OJK bersama dengan kementerian/lembaga, Lembaga Jasa Keuangan dan stakeholders terkait menyelenggarakan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Dalam acara ini, OJk juga Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) 2020.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggenjot inovasi model inklusi keuangan di Tanah AIr. Bahkan, Selama bulan Oktober 2020, OJK bersama dengan kementerian/lembaga, Lembaga Jasa Keuangan dan stakeholders terkait menyelenggarakan kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Dalam acara ini, OJk juga Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) 2020.
Kompetisi ini diadakan dalam rangka mencari ide-ide kreatif serta inovatif terkait model inklusi keuangan, khususnya di masa pandemi covid-19 ini.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, KOINKU bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness masyarakat terhadap inklusi keuangan. KOINKU 2020 diharapkan dapat menjaring ide-ide kreatif yang dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan perluasan akses keuangan khususnya bagi segmen perempuan.
"Pelaksanaan KOINKU pada 2020 diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya perempuan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Kristrianti dalam penutupan BIK 2020 secara virtual dikutip Jumat (6/11).
Dalam acara penutupan BIK 2020, OJK mengumumkan pemenang KOINKU dengan total hadiah sebesar Rp80 juta. Mengangkat tema 'Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Program Inklusi Keuangan', kompetisi ini diikuti 164 peserta yang berasal dari akademisi (mahasiswa atau dosen), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau komunitas, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), hingga masyarakat umum.
Dari 164 proposal yang masuk selanjutnya dilakukan tahap penjurian dan dipilih 10 finalis oleh dewan juri yang terdiri dari OJK, perwakilan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perwakilan PT Permodalan Nasional Madani, serta perwakilan akademisi.
Dari hasil penjurian tersebut, Tim Orientaru berhasil menyabet Juara 1. Tim ini mengirimkan ide kreatif dan inovatif model inklusi keuangan dengan proposal berjudul "SiReceh: Platform Program Inklusi Keuangan melalui Aplikasi Terintegrasi dengan Point of Sales (PoS) dan Penyedia Asuransi Mikro Wanita".
Sementara Juara 2 diraih Tim Alpha Finclusion dengan judul proposal "KembalianKu". Sedangkan Tim 46rier berhasil menyabet Juara 3 dengan judul proposal "Digitalisasi KUR Tani & Smartfarming; Pemberdayaan Petani Perempuan Milenial Adaptasi Kebiasaan Baru".
Tim Cendekia dengan judul proposal "BELKUAN : Sarana Edukasi, Diskusi, dan Penyebaran Informasi Keuangan Berbasis Aplikasi Sebagai Solusi Peningkatan Inklusi Keuangan Perempuan" mendapat Juara Harapan 1. Lalu Tim SBM-ITB dengan judul proposal "Aplikasi M-Power Womanpreneur" meraih Juara Harapan 2.
"OJK melalui KOINKU akan terus berkomitmen untuk mendorong adanya inovasi model inklusi keuangan dalam rangka mendukung tercapainya tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada akhir 2024," tutup Kristrianti.
Baca juga:
OJK: Pekan Fintech Nasional Percepat Transformasi Digital Ekonomi Keuangan
Pekan Fintech Nasional Kembali Digelar untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
Bulan Inklusi Keuangan, Pembukaan Rekening Tabungan Capai 789.025
OJK Targetkan 70 Persen Pelajar Miliki Rekening Bank di 2021
OJK Targetkan Inklusi Keuangan di 2024 Capai 90 persen
Ciri-Ciri Investasi Bodong yang Harus Dihindari Masyarakat