KA semicepat Jakarta-Surabaya dipastikan gunakan rel yang sudah ada
Budi mengaku pihaknya sudah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono terkait anggaran untuk menghilangkan lintasan sebidang.
Proyek pembangunan Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya dipastikan menggunakan rel yang sudah ada (eksisting), yang pada mulanya direncanakan menggunakan rel layang (elevated).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memastikan hal tersebut karena dinilai lebih murah dan cepat pengerjaannya. "Jadi begini, KA Jakarta-Surabaya itu kita pakai lintasan eksisting, lebih murah, lebih cepat," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (15/9).
-
Di mana ekspedisi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dilakukan? Ekspedisi itu diprakarsai oleh Abdul Kholik sendiri, dengan menyusuri sejumlah bekas jalur baik yang relnya masih tersisa maupun telah berubah jadi pemukiman penduduk.
-
Dari mana Prabowo dan Jokowi memulai perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
-
Siapa yang melakukan kunjungan ke SPBU di rute Jakarta-Bandung? Guna memastikan hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro melakukan kunjungan ke sejumlah sarana dan fasilitas Pertamina yang akan dilalui oleh pemudik pada rute Jakarta-Bandung.Sejumlah fasilitas tersebut antara lain SPBU rest area KM 57 A Tol Jakarta-Cikampek, SPBU rest area KM 88 A dan SPBU 34.402.27 Bandung.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
Namun, dia menuturkan pekerjaan utama yang harus dilakukan apabila menggunakan rel yang sudah ada, yaitu menghilangkan perlintasan sebidang. Selain itu, lanjut dia memperbaiki rel yang sudah ada dan mengubah tikungan menjadi lebih landai.
Budi mengaku pihaknya sudah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono terkait anggaran untuk menghilangkan lintasan sebidang.
Namun, dia belum mengetahui besaran investasi tersebut serta penghitungan ulang dana proyek tersebut.
"Saya masih belum tahu, tapi berapapun lintasan sebidang itu akan dikurangi, artinya proyek sudah dimulai dan kalau bisa dimulai dari sekarang," katanya.
Penghitungan awal total investasi pembangunan KA Semicepat Jakarta-Surabaya adalah Rp 80 triliun.
Terkait kendala operasional yang masih satu jalur dengan kereta jarak jauh dan kereta barang, Budi mengatakan hal itu bisa diatur. "Jadi sama saja, kereta jarak jauh Jakarta-Surabaya diganti dengan itu (KA Semicepat), kalau ada dualisme paling dengan barang saja, KA barang menunggu, ini (KA Semicepat) yang diutamakan," katanya.
Terkait kecepatannya, dia mengatakan syarat KA Semicepat adalah di bawah 200 kilometer per jam atau 160 kilometer per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Surabaya 5 jam.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar proyek KA Semicepat Jakarta-Surabaya agar menggunakan jalur yang sudah ada agar pembangunannya lebih cepat.
Baca juga:
Wapres JK minta kereta sedang Jakarta-Surabaya pakai rel yang sudah ada
Menhub pilih proyek kereta sedang Jakarta-Surabaya punya jalur sendiri
Kajian awal kereta sedang Jakarta-Surabaya diserahkan pekan depan
Presiden Jokowi minta detail pembiayaan kereta cepat RI dengan China
Kemenko Maritim: Kereta Jakarta-Surabaya berkecepatan 160 km/jam