Dihapus dari PSN, Ini Catatan Soal Kereta Semi Cepat yang Diklaim Sanggup Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 2 Jam
Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Dihapus dari PSN, Ini Catatan Soal Kereta Semi Cepat yang Diklaim Sanggup Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 2 Jam
Kereta Semi Cepat Diklaim Sanggup Tempuh Jakarta-Surabaya dalam 2 Jam
Pemerintah resmi mencoret pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
"Ada 12 PSN sementara yang dikeluarkan, termasuk kereta semi cepat Jakarta-Surabaya,"
kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo dalam konferensi pers Update Pengembangan PSN, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (7/2) lalu.
Wahyu mengungkap, alasan pembangunan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dikeluarkan dari PSN lantaran tidak ada kemajuan atau progres yang berarti.
Padahal, Presiden Jokowi ingin semua PSN dapat rampung 2024. Setidaknya dari sisi pembiayaan, pembebasan lahan, hingga perizinan.
"Berdasarkan evaluasi kita sampai semester II-2023, belum berprogres. Maka diusulkan dan sudah mendapatkan arahan dari presiden untuk dikeluarkan dari daftar PSN," beber Wahyu.
Meski demikian, kajian terhadap proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya tetap dilanjutkan oleh kementerian/lembaga terkait untuk bisa dilakukan pembangunan oleh pemerintah selanjutnya.
Namun, proyek tersebut tidak akan memperoleh fasilitas PSN.
"Walaupun keluar dari daftar PSN, ini (12 proyek) tetap menjadi program reguler. Tapi tidak mendapatkan fasilitas PSN,"
ungkap Wahyu.
merdeka.com
Lantas berapa jarak tempuh Jakarta-Surabaya jika menggunakan moda Kereta Semi Cepat?
Menurut catatan merdeka.com, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan, Zulmafendi memperkirakan waktu tempuh kereta semi cepat Jakarta-Surabaya di bawah 5 jam.
Adapun, kecepatan kereta akan mencapai rata-rata minimal 160 kilometer per jam.
"Kita perkirakan waktu tempuh di bawah 5 jam. Ya, jadi 160 kilometer per jam ke atas dan electricity tidak diesel," kata Zulmafendi beberapa waktu lalu.
Nantinya, proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan menggunakan jalur baru yang meminimalisir hambatan seperti pelintasan sebidang.
Jalur yang banyak pelintasan sebidang akan dibuat layang (elevated). Sementara yang lain akan berada di tanah.
"Kita buat seminimal mungkin (hambatan pelintasan sebidang)," kata Zulmafendi.
Untuk mempersingkat jarak tempuh, pemerintah akan mengkaji satu dari dua jalur perlintasan yang akan digunakan.
"Sekarang tinggal dua mengerucut yaitu Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya dan Jakarta-Semarang-Solo-Surabaya," ujar Zulmafendi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut perpanjangan proyek Kereta Cepat Whoosh hingga Surabaya juga secara nilai ekonomis lebih menguntungkan.
Hal ini tentunya akan menarik minat investor di tengah keterbatasan kemampuan pembiayaan oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Budi meyakini proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan lebih kompetitif dibandingkan moda transportasi pesawat udara.
Mengingat tempuh Kereta Cepat Jakarta-Surabaya direncanakan hanya sekitar 2 jam perjalanan.
"Bisa dibayangkan bahwa jarak Jakarta-Surabaya yang 900 kilometer bisa dicapai kira-kira 2 jam. Ini akan kompetitif dibandingkan dengan pesawat," kata Budi.