Kementerian BUMN Bantah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buat WIKA Rugi Rp7,2 Triliun, Ini Penjelasannya
Wika menyinggung proyek kereta cepat mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan yang ditaksir mencapai Rp7,12 triliun.
Wika menyinggung proyek kereta cepat mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan yang ditaksir mencapai Rp7,12 triliun.
Kementerian BUMN Bantah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buat WIKA Rugi Rp7,2 Triliun, Ini Penjelasannya
Kementerian BUMN membantah pernyataan Direktur Utama PT Wijaya Karya (WIKA), Agung Budi Waskito yang menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membuat perusahaan merugi hingga Rp7,2 triliun di tahun 2023.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menjelaskan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini masih terus berjalan dan bertahap untuk tingkat operasional.
Menurutnya hal ini tidak bisa mengharapkan hasil yang instan dalam proyek besar seperti ini.
"Bukan menyumbang kerugian, dimana-mana orang kan ada investasi dulu, misalnya bikin rumah rugi atau tidak kalo tahun pertama? Ya sama donk dia kan bisnis, kalau misalnya perusahaannya kereta cepatnya tidak jalan kalau sekarang masih menuju ya," kata Arya kepada media, Jakarta, Senin (15/7).
Arya menambahkan targetnya trayek kereta cepat sebesar 60 trayek bolak-balik setiap hari. Saat ini, secara bertahap, target awal yang mungkin hanya 30 perjalanan, kini sudah mencapai 21 ribu perjalanan.
Dia menilai ini tidak bisa terjadi secara tiba-tiba, karena dalam bisnis, pencapaian biasanya dilakukan secara bertahap.
Namun, proyek ini terus berjalan dengan baik dan progresnya semakin membaik.
"Karena target kita kan 60-an trayek bolak-balik setiap hari. Sekarang masih 40-an bertahap kan target awalnya mungkin 30-an sekarang sudah 21 ribuan," kata Arya.
"Enggak mungkin tiba-tiba, ya orang namanya jualan kan masa langsung tercapai, dia bertahap. Tapi kan karena sudah bagus jalannya sudah bagus," jelas Arya.
Sebelumnya, Wika menyinggung proyek kereta cepat mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan yang ditaksir mencapai Rp7,12 triliun atau 11.860 persen. Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI.
Padahal kata Agung kerugian bersih perusahaan hanya sebesar Rp59,59 miliar tahun 2022.
"Kita itu yang memang yang paling besar karena dalam penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang memang dari penyertaan saja kita sudah Rp6,1 triliun," kata Agung.
merdeka.com