Kapasitas restoran Indonesia pertama di Serbia diperbesar
Kapasitas ruang makan restoran dapat ditempati oleh 80 orang.
Kapasitas restoran Indonesia yang didirikan di Ibu Kota Serbia, Beograd diperbesar. Hal ini dilakukan untuk menampung konsumen di negara itu yang terus bertambah.
"Indo Food Restaurant merupakan restoran Indonesia pertama di Serbia yang dibuka pertama kali pada 1 Mei 2012 dengan konsep 'fast food' dan kapasitas 4 orang tamu saja," demikian siaran pers dari KBRI di Beograd kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (10/4).
-
Apa yang dijual di warung makan organik tersebut? Di Kota Salatiga terdapat sebuah kafe yang menjual makanan yang diolah dengan bahan baku organik.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Apa saja yang ditawarkan di warung ini? “Jadi warungnya ini sangat unik ya, yaitu berada di tengah sawah dan di pinggir Sungai Cihonje,” kata seorang kreator video di kanal Youtube Baraya Sumedang, dikutip Merdeka.com, Minggu (21/7) Mak Edah sedang menyiapkan api di pawon hawu untuk menggoreng bala-bala. Menyantap Jajanan di Tengah Sawah dan Pinggir Sungai Daya tarik alam khas pedesaan memang ditawarkan di warung tersebut. Menyantap jajanan akan terasa sangat syahdu, terlebih jika padi di sekitar sawah belum dipanen.Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
-
Apa yang dijual di warung Ibu Hartini? “Di sini menu gorengan seperti pisang, tempe, tahu. Kalau minumnya kopi ireng,” kata Ibu Hartini dikutip dari kanal YouTube Jejak Bang Ibra.
Saat ini restoran tersebut telah memperbesar kapasitas ruangan makan, sehingga dapat ditempati oleh 80 orang konsumen. Konsep pelayanan juga diubah dari fast food menjadi restoran keluarga.
Peningkatan konsep dan kapasitas restoran mengharuskan Indo Food pindah ke lokasi yang lebih strategis dengan kapasitas yang lebih besar.
"Walaupun pindah lokasi itu membutuhkan promosi yang lebih gencar, namun dengan bermodal pelanggan setia yang cukup banyak, maka tetap diyakini bahwa langkah ini akan membuahkan hasil di masa depan," kata pihak KBRI Beograd.
Peresmian lokasi baru dilakukan langsung oleh Duta Besar RI untuk Republik Serbia merangkap Montenegro Harry RJ Kandou. Pembukaan juga dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat di Beograd, antara lain korps diplomatik, kalangan media, para Indonesianis di Serbia serta keluarga besar KBRI.
Seluruh tamu undangan yang hadir dimanjakan dengan sajian kuliner soto ayam, nasi goreng, sate ayam, urap, rendang, udang sambal balado, dan tidak melupakan kerupuk.
Baca juga:
Kopi Indonesia diburu warga Inggris
Indonesia bakal pamerkan 17 kopi terbaik di Amerika Serikat
5 Produk makanan RI yang sukses di luar negeri
Saingi IKEA, Perhutani bikin anak usaha jual produk furnitur RI
Komoditas pala asal Sulut jadi primadona di Belanda dan Italia
Punya potensi besar, produk rotan RI kurang perhatian pemerintah
Produksi obat generik, Phapros siap bangun pabrik Rp 450 M