Kapolri: Saat ini bukan era militerisme tetapi peperangan ekonomi
Menurut Tito, era militerisme terjadi saat zaman kerajaan romawi. Saat ini, peradaban sudah mengarah konstruktivisme atau zaman pembangunan.
Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan saat ini bukan lagi era kekuatan militerisme yang dipegang di dunia. Namun, katanya, peperangan saat ini lebih kepada peningkatan ekonomi negara masing-masing.
Menurut Tito, era militerisme terjadi saat zaman kerajaan romawi. Saat ini, peradaban sudah mengarah konstruktivisme atau zaman pembangunan.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
"Ini pertarungannya adalah ekonomi. siapa yang ekonominya kuat, dia akan menjadi dominan. Nah dalam pertarungan ekonomi ini, Indonesia memiliki potensi menjadi negara dominan," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/11).
Tito menegaskan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang mendominasi perekonomian dunia. Menurut Tito, ada tiga alasan Indonesia bisa menguasai ekonomi dunia.
Alasan pertama, Indonesia memiliki populasi besar yang dapat menjadi sumber potensial angkatan kerja. Kedua, sumber daya alam melimpah dan terakhir, luas wilayah dan tiga zona waktu. "Nah ini menjadi modal penting bagi kita untuk menjadi negara ekonomi yang dominan," jelasnya.
Dalam survei lembaga keuangan dunia, Indonesia bisa menjadi empat besar negara dengan ekonomi tertinggi di dunia. Saat ini, Indonesia masih masuk ke negara G20 dan menduduki peringkat 16 besar ekonomi tertinggi dunia.
"Nah persoalannya kita, ada dua yang harus kita jaga. yaitu stabilitas politik harus dijaga, stabilitas keamanan harus dijaga. jangan kita ribut cakar-cakaran di dalam. Negara yang paling solid di dalam dia bisa memenangkan pertarungan," Tegas Tito.
"Jadi kita harus berpikir jangan in work looking melihat ke dalam, ribut kembali ke masalah suku, agama, ras, yang sumpah pemuda sudah selesai harusnya 1928. kita harus out work looking, kita melihat kompetitor negara lain, itulah saingan kita. Jadi bukan bangsa sendiri kita bersaing. Dinamika politik boleh, tapi jangan mengorbankan perpecahan, suku agama ras," lanjutnya.
Baca juga:
Jokowi: Infrastruktur yang kita bangun untuk satukan bangsa
Menko Luhut harap Sail Sabang tingkatkan wisatawan Aceh
Kapolri minta pelaku ekonomi gerak cepat hadapi persaingan global
Lepas 768 peserta ekspedisi Sail Sabang, Menko Luhut ingin ekonomi bahari meningkat
Buka perdagangan saham, Kapolri sebut ekonomi dan hukum harus jalan beriringan