Kasus Baru Covid-19 Terus Meningkat, Rupiah Melemah ke Rp14.549 per USD
Rupiah dibuka di Rp14.535 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.525 per USD. Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.548 per USD. Meski sempat menguat ke Rp14.540, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.549 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (9/7). Rupiah dibuka di Rp14.535 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.525 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melemah usai pembukaan ke Rp14.548 per USD. Meski sempat menguat ke Rp14.540, namun Rupiah kembali melemah dan saat ini berada di Rp14.549 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terus melemah seiring kasus baru covid-19 di Tanah Air yang tembus lebih dari 38.000 kasus per hari. Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat menurun dengan turunnya indeks saham global pada perdagangan Kamis (8/7) kemarin dan pagi ini indeks saham Asia bergerak melemah.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai, rupiah mungkin bisa melemah hari ini dengan sentimen pasar tersebut. "Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 karena virus delta menjadi pemicu pasar enggan masuk ke aset berisiko," ujar Ariston dikutip Antara, Jumat (9/7).
Selain itu, indikasi pengetatan moneter oleh bank sentral AS The Fed bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, juga membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Dalam notulen rapatnya yang dirilis Kamis (8/7) dini hari kemarin, para pejabat Fed mulai mempertimbangkan pengurangan pembelian aset bulanan bila data-data ekonomi membaik.
Pembelian aset merupakan salah satu stimulus moneter bank sentral untuk menggerakkan perekonomian dengan likuiditas berimbal hasil rendah. "Dari dalam negeri, situasi kasus baru COVID-19 yang terus mencapai rekor menjadi penekan rupiah. PPKM darurat yang diberlakukan lebih lama bisa menekan pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.
Pada Kamis (8/7) kemarin, jumlah kasus baru COVID-19 di Indonesia mencapai 38.391 kasus, rekor baru selama pandemi, sehingga total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi 2.417.788 kasus. Rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.580 per USD dengan potensi support di kisaran Rp14.500 per USD.
Baca juga:
RI Turun Kelas jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah, Rupiah Ditutup Melemah
Rupiah Melemah Dipengaruhi Rapat Kebijakan Moneter The Fed
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.482 per USD
Rupiah Melemah Seiring Potensi Kebijakan Ketat The Fed
Kurs Rupiah Masih Perkasa Seiring Masuknya Arus Modal Asing
Rupiah Menguat ke Rp14.464 per USD, Dibayangi Tingginya Kasus Covid-19