Kawasan Inti Ibu Kota Nusantara Bakal Seluas Jabodetabek, Didominasi Kawasan Hijau
Pemerintah menyebut kawasan inti pusat pemerintahan di ibu kota nusantara akan seluas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kawasan ini akan dibangun mencakup tiga klaster.
Pemerintah menyebut kawasan inti pusat pemerintahan di ibu kota nusantara akan seluas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Kawasan ini akan dibangun mencakup tiga klaster.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, KIPP Ibu Kota Negara Nusantara ini akan dibangun di area seluas 6.671 hektar. Tiga klaster tersebut yakni kawasan inti pemerintahan, kawasan inti pendidikan, dan kawasan inti kesehatan.
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Siapa yang dijuluki sebagai Ibu Komando? Di bagian komentar, ada yang menyebut Juliana sebagai Ibu Komando.
-
Siapa yang menginginkan Palangka Raya jadi Ibu Kota? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Dia menyebut, kawasan ini juga akan didominasi oleh kawasan hijau. Serta dipadukan dengan pembangunan bangunan yang ramah lingkungan.
"Kita bayangkan mungkin sebesar Jabodetabek sehingga nanti 70 persen harus hijau, 20-30 persen itulah yang akan dibangun. Jadi itu semua akan menjadi memang kota baru," katanya dalam Beranda Nusantara 'Menuju Ibu Kota Baru', Rabu (23/2).
Dengan adanya tiga klaster tersebut, kata dia, akan dibangun dengan skema campuran. Artinya, akan ada kawasan komersial dan kawasan hunian. Sehingga diharapkan akan menjadi kota yang hidup.
"Masing-masing klaster merupakan mix, ada komersialnya ada huniannya, sehingga diharapkan kota ini bukan kota pemerintahan, jadi sepi, mahal, jadi itu," katanya.
Diketahui, pembangunan KIPP IKN ini akan dimulai sejak tahun ini hingga 2024 mendatang. Dia menyebut sejumlah pembangunan yang jadi prioritas di tahap awal ini.
"Ini yang akan kita prioritaskan pembangunan pertamanya itu kantor presiden, kantor wapres, kantor DPR-MPR, DPD, MA, kantor-kantor Menko, pemerintahan, itu yang akan kita utamakan kita bangun bagian dari KIPP IKN tadi," tuturnya.
Pesan Kepada Kepala Badan Otorita
Dia berpesan untuk kepala badan otorita yang nantinya ditunjuk Presiden Joko Widodo perlu memahami betul konsep dari visi presiden ini. Tujuannya agar bisa mengaplikasikannya dalam pembangunan IKN Nusantara kedepan.
"Siapapun yang ditunjuk sebagai badan otorita harus tau persis visi presiden ini untuk mengimplementasikannya," kata Menteri Basuki.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memandang pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara perlu andil dari berbagai pihak. Pasalnya, kedepannya IKN Nusantara akan menjadi kebanggan bersama seluruh lapisan di Indonesia.
Presiden Jokowi menyadari banyak masukan dan harapan terhadap wujud IKN Nusantara yang kelak akan terwujud. Sehingga perlu adanya kerja tim yang saling bersinergi dalam prosesnya.
"Saya menyadari banyak aspirasi dan tingginya harapan kita semua untuk IKN nusantara, hal ini kita jadikan sebagai pekerjaan besar bersama yang membutuhkan kontribusi peranan dan kerja sama kita semuanya," katanya dalam acara Beranda Nusantara ‘Menuju Ibu Kota Negara Baru’, Rabu (23/2).
Selain itu, Presiden Jokowi memandang dalam pembangunannya dibutuhkan pendekatan not business as usual. Kemudian, adanya kinerja tim terbaik, perencana dan perancang kota, arsitek, insinyur, dan ahli lingkungan.
"Sosial ekonomi budayawan seniman dan pakar lainnya yang bisa kerja secara integrasi multidisipliner dan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik. Baik oleh anak bangsa maupun sumbangan masyarakat dunia," katanya.
"IKN Nusantara ini merupakan pekerjaan besar indonesia yang nantinya akan menjadi kebanggaan seluruh rakyat indonesia," imbuh dia.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)