Kembali Dikritik, Utang Pemerintah di 2020 Dinilai Tak Produktif
Pemerintah Jokowi-JK menganggarkan penarikan utang baru di 2020 sebesar Rp351 triliun. Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sumarjati Arjoso, mengatakan penarikan utang tahun depan tidak produktif karena hanya mampu membayar bunga utang yang terus bengkak.
Pemerintah Jokowi-JK menganggarkan penarikan utang baru di 2020 sebesar Rp351 triliun. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan jumlah pembiayaan tahun ini sebesar Rp373 triliun.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sumarjati Arjoso, mengatakan penarikan utang tahun depan tidak produktif karena hanya mampu membayar bunga utang yang terus bengkak.
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Apa itu DPTb? DPTb atau Daftar Pemilih Tetap Tambahan adalah daftar pemilih yang ditambahkan setelah DPT (Daftar Pemilih Tetap) selesai disusun dalam pemilu.
-
Kapan UTBK dilakukan? Setiap pelajar yang yang mendaftar jalur SNBT harus mengikuti UTBK untuk menentukan lolos atau tidak di PTN pilihannya.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Utang tahun depan hanya Rp351 triliun untuk membayar bunga utang Rp300 triliun. Berarti kita utang hanya untuk membayar bunga utang," ujar Sumarjati di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/9).
Sumarjati juga menyoroti utang luar negeri yang terus bengkak dalam beberapa waktu belakangan. Di mana, pada Agustus 2019, utang tercatat bengkak hingga mencapai Rp5.485 triliun.
"Tentang utang, sudah Rp5.485 triliun. Memang kalau persentase terhadap PBD belum mengkhawatirkan. Tetapi, bahwa utang kita hanya untuk membayar utang perlu kita pikirkan bersama. Apalagi pajak juga menurun," jelasnya.
Sumarjati menambahkan, penambahan utang seharusnya bisa diawasi pemanfaatannya dengan baik. Dia meminta jangan sampai penambahan utang masuk ke kantong pada koruptor.
"Hal lain yang ingin kami sampaikan, anggaran yang begitu besar kita tahu sekarang banyak korupsi. Baik eksekutif, legislatif, dan juga BUMN. Kalau anggaran (utang) sebesar ini ada korupsi tentu target sasaran tidak tercapai," jelasnya.
Baca juga:
Bank Dunia Siap Beri Utang USD 2 Miliar ke Indonesia
Milenial di Indonesia Lebih Banyak Punya Cicilan Daripada Investasi
Pemerintah Bakal Tambah Utang ke AIIB Danai Proyek PLN Jawa Timur
Di Depan Anggota DPR, Sri Mulyani Sebut Utang RI Termasuk Paling Rendah
Per Juli 2019, Posisi Utang Pemerintah Pusat Tembus Rp4.603 Triliun
Menteri Sri Mulyani Janji Terus Perkecil Peran Asing di Utang RI
Penjelasan Menteri Sri Mulyani Soal Peluang Defisit APBN Berganti Surplus