Kemendes Revisi Target Penerima BLT Dana Desa dari 12 Juta jadi 8 Juta KPM
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar merevisi target Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (KPM BLT DD) yang awalnya sekitar 12 juta KPM menjadi 8 juta KPM. Revisi dilakukan berdasarkan hasil realisasi di lapangan saat ini.
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar merevisi target Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (KPM BLT DD) yang awalnya sekitar 12 juta KPM menjadi 8 juta KPM. Revisi dilakukan berdasarkan hasil realisasi di lapangan saat ini.
"Saya ingin menyampaikan juga ada revisi terkait target capaian BLT dana desa berdasarkan fakta lapangan," kata Abdul dalam Konferensi pers virtual update Penyaluran BLT dana Desa, Rabu (27/5).
-
Apa itu BLT El Nino? BLT El Nino atau Bantuan El Nino adalah program bantuan yang diberikan untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh fenomena El Nino.
-
Kapan Presiden Jokowi memberikan BLT El Nino di Banyumas? Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada para penerima manfaat di Gudang Bulog Klahang, Banyumas.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Bagaimana BCL merasakan saat berada di Masjidil Haram? Saat berbagi momen sholat zuhur di Masjidil Haram melalui Instagram Stories pada tanggal 3 Januari 2024, suara BCL terdengar gemetar, menunjukkan perasaan haru yang ia tahan.
-
Siapa yang ikut dalam perjalanan umroh BCL? Selama di Tanah Suci, BCL dan Tiko Aryawardhana saling bergantian untuk memotret satu sama lain.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
Dia menjelaskan dari yang semula simulasi awal BLT Dana Desa selang pagu Dana Desa yang Rp0-800 juta dengan jumlah 21,778 desa, yang Pagu dana desanya Rp2 triliun. Apabila 25 persen dari Pagu Dana Desa itu digunakan, maka akan diperoleh BLT Dana Desa senilai Rp500 miliar yang bisa disalurkan untuk 281.166 Kepala Keluarga (KK) miskin.
Kemudian desa dengan selang pagu dana desa Rp800 juta-Rp1,2 miliar, jumlah desanya ada 42,362 desa, dengan pagu dana desa yang tersedia berjumlah Rp49 triliun, maka 30 persen dari Pagu dana desa yang digunakan diperoleh Rp 14 triliun yang bisa disalurkan untuk 8,2 juta KK miskin.
Lalu bagi selang pagu dana desa di atas Rp1,2 miliar, dengan jumlah 10.813 desa, pagu dana desanya Rp19 triliun, maka Pagu dana Desa untuk BLT yang dipakai sebesar 35 persen, sehingga BLT dana desa yang digunakan Rp6,7 triliun yang bisa disalurkan untuk 3,7 juta KK.
"Maka seluruhnya ketemu KK penerima manfaat BLT sejumlah 12,347,160 juta KK. Itu simulasi awalnya begitu. Tetapi dalam perjalanan kita temukan angka yang real berbeda, misalnya sampai saat ini Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 4.992.025 itu setara 40 persen dari total target hasil simulasi, setara dengan 12,347,160 juta KPM," jelasnya.
Penyaluran BLT
Sedangkan desa yang sudah menyalurkan BLT sebanyak 47.030 desa setara dengan 62 persen dari total 74.953 desa, Maka dari dua hal itu dicari capaiannya KPM atas desa yang tersalur itu sama dengan 40/62 diperoleh angka 65 persen, artinya desa cenderung menggunakan 65 persen dari batas maksimal.
"Kan simulasi tadi sesuai batas maksimal nah ini ternyata lapangannya 65 persen dari batas maksimal. Misalnya BLT untuk Rp800 juta hingga Rp1,2 M pagu maksimalnya Rp14 triliun dari data yang di lapangan 65 persen, berarti 65 persen dari Rp14 triliun itu yang real terpakai di lapangan," jelasnya.
Abdul mengatakan memang cukup tertangani permasalahan kemiskinan dampak covid-19. Sehingga BLT Dana Desa yang 100 persen itu tak terpakai.
Dengan demikian apabila mengambil kondisi lapangan hari ini, dengan capaian dari 62 persen dari total desa yang sudah menyalurkan atau 74 persen dari dana yang sudah siap di desa, maka simulasi proyeksi target penerima manfaat itu adalah 65 persen dari KPM.
"Maka dimungkinkan BLT dana desa akan menyasar 8 juta KPM, tidak 12 juta," ujarnya. Hal itu sesuai dengan fakta-fakta di lapangan, yang mengharuskan ada revisi target.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)