Kemenkeu: Belum Ada Pembahasan Rencana Kenaikan Harga BBM
Selain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Harga BBM kemungkinan tidak naik meskipun nilai tukar Rupiah mengalami tren pelemahan ke level Rp16.451 per dolar AS, mengutip data Bloomberg.
Kemenkeu: Belum Ada Pembahasan Rencana Kenaikan Harga BBM
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memutuskan untuk tidak menambah anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Meskipun nilai tukar Rupiah mengalami tren pelemahan ke level Rp16.451 per dolar AS, mengutip data Bloomberg.
- Perbandingan Harga BBM di Malaysia dan Indonesia: Beda sampai Rp 3.000-an
- Konsumsi BBM Diprediksi Naik Saat Mudik Lebaran, Begini Strategi Pertamina Agar Bensin Tak Langka
- Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
- Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
"Sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM dengan kementerian ESDM," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers virtual APBN Kita Juni 2024 di Jakarta, Kamis (27/6).
Isa menyampaikan bahwa saat ini harga minyak mentah dunia masih dalam kisaran harga rata-rata minyak mentah (Indonesian Crude Price/ICP) yang ditetapkan pemerintah. Pada Mei 2024, pemerintah menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia/ICP sebesar USD79,78 per barel.
"Untuk ICP harga minyak sejauh ini rata-ratanya sampai hari ini masih sesuai dengan prediksi kita. Jadi kita belum terlalu mendapat tekanan untuk sisi ICP," ungkapnya.
Selain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
merdeka.com
"Tadi disampaikan bu menteri kita masih cukup bersyukur konsumsi untuk bbm masih sedikit bisa dikendalikan sehingga lebih rendah dari tahun lalu, ini yang mungkin juga terus menerus perlu kita lakukan," ujarnya.
Meski demikian, dia mengakui dari sisi nilai tukar Rupiah cukup mengalami tekanan untuk melakukan impor BBM. Namun, Kemenkeu menilai tekanan nilai tukar Rupiah masih memadai.
"Secara keseluruhan kita lihat subsidi masih bisa kita pantau dalam range yang sudah disiapkan dalam APBN kita," ujar dia.
Pun, penyusunan anggaran subsidi BBM bersifat dinamis. Dengan demikian, pemerintah dapat sewaktu-waktu menambah anggaran subsidi BBM apabila diperlukan.
"Dan untuk pembahasan, sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM dengan kementerian ESDM," sebutnya.
merdeka.com
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM pada Juni mendatang setelah ditahan sejak awal tahun.
"Semuanya dilihat fiskal negara. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat," kata Presiden Jokowi saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Senin malam.
Presiden mengatakan bahwa kemampuan APBN untuk melakukan subsidi BBM akan dihitung dengan pertimbangan harga minyak dunia, terutama di tengah kondisi geopolitik.
Menurut Presiden, semua aspek tersebut akan dikalkulasi dan dihitung lewat pertimbangan yang matang.