Kemenkeu: BLT Minyak Goreng untuk Jaga Daya Beli Masyarakat Miskin
Dia berharap, dengan adanya program BLT minyak goreng ini, masyarakat bisa merespon secara layak terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata menyebut bahwa program Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng bukan untuk mengendalikan inflasi. Melainkan, dana ini dikucurkan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Dia berharap, dengan adanya program BLT minyak goreng ini, masyarakat bisa merespon secara layak terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng. "Kita memerlukan program lain untuk mengendalikan inflasi itu sendiri," kata Isa dalam konferensi pers BLT Minyak goreng, Kamis (8/4).
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sambal goreng kentang yang lezat? Sambal goreng kentang jadi sangat lezat dan ngembang tanpa perlu banyak cabai.
-
Apa itu bawang goreng? Bawang goreng dibuat dari bahan dasar bawang merah yang diiris tipis kemudian digoreng dengan teknik deep fried.
-
Apa itu sambal goreng kentang? Sambal goreng kentang menjadi menu favorit saat bulan ramadan maupun saat lebaran.
-
Apa saja manfaat makan bawang goreng? Allicin, senyawa yang terdapat dalam bawang, terbukti bermanfaat dalam menurunkan kolesterol jahat (LDL). Nutrisi dan senyawa dalam bawang tetap terjaga meskipun bawang tersebut dipanaskan atau digoreng. Dengan mengonsumsi bawang goreng dalam jumlah yang cukup, kolesterol dalam tubuh dapat terjaga.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari nasi goreng Pak Minto? Nasi goreng Pak Minto sendiri menganut model Magelangan atau Gunungkidul yang menyertakan sedikit mi sebagai bahan campuran.
BLT minyak goreng akan diberikan sebesar Rp100.000 setiap bulan (April, Mei, Juni) yang diserahkan sekaligus dengan total nilai Rp300.000 pada April 2022. Pencairan BLT minyak goreng akan dilakukan mulai tanggal 4 sampai 21 April 2022.
Dia menegaskan, pemerintah tidak asal membuat program bantuan sosial untuk masyarakat. Meskipun program BLT minyak goreng ini berlangsung 3 bulan saja, tidak menutup kemungkinan program ini akan dilanjutkan. Namun, keputusan itu akan berlanjut setelah Pemerintah melakukan evaluasi.
"Kita mencoba merespon ini secara tepat bukan menyelenggarakan secara tidak terukur. Oleh karena itu, kita lihat saat ini memang tiga bulan April, Mei, Juni ini, kita lihat apakah kemudian nanti apakah sudah cukup merespon kenaikan harga-harga yang terjadi, dan kita akan mengevaluasi kembali," katanya.
Ekonomi Dipenuhi Ketidakpastian
Menurutnya, saat ini kondisi perekonomian global dan domestik masih diselimuti dengan ketidakpastian. Karena itu, pemerintah terlebih dahulu akan mempertimbangkan dengan matang dalam merespon apakah ke depan program BLT minyak goreng akan diperpanjangan atau tidak.
Diketahui, pemerintah mempersiapkan anggaran sebesar Rp6,2 triliun untuk 20,65 juta orang bagi penerima BLT minyak goreng yang juga tahun 2022 ini menerima bantuan PKH dan bansos pangan.
Kemudian untuk program untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (PKLW) makanan, akan diberikan kepada 2,5 juta orang dengan jumlah anggaran yang disiapkan sebesar Rp0,75 triliun atau Rp750 miliar. Sehingga total BTL minyak goreng ini teralokasi sebesar Rp6,9 triliun.
"Kita ingin memastikan anggaran-anggaran tambahan ini, semuanya kita kategorikan sebagai anggaran PEN karena basisnya yaitu bansos pangan dan BTPKLWN itu program PEN. Jadi sudah ada," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)