Kemenkeu Sebut Surat Utang Indonesia Diminati Banyak Negara Lain
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, disiplin menjadi kunci penawaran surat utang Indonesia banyak diminati oleh negara lain. Kedisiplinan yang dimaksud yaitu, kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan pasar sekaligus bisa menjaga stabilitas makro ekonomi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, disiplin menjadi kunci penawaran surat utang Indonesia banyak diminati oleh negara lain. Kedisiplinan yang dimaksud yaitu, kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan pasar sekaligus bisa menjaga stabilitas makro ekonomi.
"Disiplin itu menghasilkan dividen besar, kepercayaan pasar global yang beli surat utang kita itu menjadi sangat baik," ujar Febrio dalam diskusi daring, Jakarta, Selasa (26/1).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Oki mengalami ketipu? Waktu kejadiannya saat usia saya sekitar 20-21 tahun lah. Saya itu ketipu sekitar Rp2 miliar, Rp171 juta pada saat itu.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Apa itu ketan unti? Ketan uti merupakan jenis kudapan ringan khas warga keturunan Portugis di Kampung Tugu.Berdasarkan sejarahnya, wilayah ini memang sudah disiapkan Belanda sebagai permukiman para pekerja yang didatangkan Belanda untuk membantu peningkatan ekonomi di masa silam.
-
Bagaimana Uje meninggal? Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah. Saat itu Uje tengah mengendarai sepeda motor jenis Kawasaki, sendirian.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
Febrio mengatakan, selama bertahun-tahun sebelum pandemi, Indonesia selalu berhasil menjaga disiplin fiskal sangat strict. Pengejawantahannya dalam bentuk angka defisit anggaran terhadap PDB, tiap tahun berhasil dipertahankan di bawah 3 persen.
"Itulah kemudian yang membuat rasio utang kita diakhir 2019 tidak sampai 30 persen. Sementara negara lain banyak di atas 50 persen. Modal disiplin ini sangat penting. Kita tahu besar sekali peranannya bagi stabilitas makro ekonomi dan kredibilitas manajemen fiskal kita," jelasnya.
Dalam kondisi pandemi saat ini, pemerintah dituntut melakukan kebijakan extraordinary. Untungnya kita sudah disiplin sejak lama, sehingga ketika harus melebarkan defisit akibat pandemi 2020, Indonesia bisa melakukannya dengan memiliki landasan yang cukup kuat.
"Kita punya kekuatan kredibilitas dan ketika terbit Perppu itu juga langsung dapat dukungan kuat dari banyak stakeholders terutama DPR. Sehingga ketika kita terbitkan, kita boleh keluar dari disiplin yang kita pegang, boleh keluar defisit 3 persen, tidak timbulkan risiko terlalu besar bagi kredibilitas dari APBN kita," kata Febrio.
Febrio menambahkan, pemerintah berkomitmen selama 3 tahun hingga 2023 defisit harus kembali ke bawah 3 persen. Hal tersebut penting bagi pasar terutama bagi pemegang Surat Utang Negara (SUN) bahwa pemerintah melakukan extraordinary measure di 2020, 2021 dan 2022 tetapi berkomitmen 2023 kembali ke disiplin.
"Ini dilakukan smooth, ini kita sebut ekspansif, yakni defisit lebih besar dari 3 persen tapi kita terus konsolidasi. Kita komitmen sampai 2023 konsolidatif di bawah 3 persen. Karena kita sudah ada pengalaman itu dan ada dampak positif dari stabilitas itu sebelum pandemi," tandasnya.
Baca juga:
Kemenkeu: Diperlukan Pembiayaan Utang Cukup Tinggi di 2021
Kemenkeu Buka Penawaran ORI 019, Tingkat Kupon 5,57 Persen
Bolehkah Berutang untuk Investasi Saham Menurut Islam?
Tengah Digempur Bencana, Indonesia Terima Utang Bank Dunia Rp 7,02 T
Lelang 5 Surat Berharga Negara, Pemerintah Raup Dana Rp15,5 Triliun
7 Tips Jitu Terbebas dari Jeratan Utang