Kemenperin: Pengusaha IKM jadi motor pertumbuhan di revolusi industri ke-4
"IKM itu potensi juga sebagai motor pertumbuhan dan untuk pemerataan, karena 80 persen masih ada di IKM. Satu sisi ada yang bisa bersaing dan go internasional, mereka sudah ekspor."
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto tengah mempersiapkan Industri Kecil Menengah (IKM) untuk menghadapi revolusi industri ke-4 atau era industri 4.0.
"IKM itu potensi juga sebagai motor pertumbuhan dan untuk pemerataan, karena 80 persen masih ada di IKM. Satu sisi ada yang bisa bersaing dan go internasional, mereka sudah ekspor," ungkapnya ketika ditemui di JCC, Jakarta, Kamis (5/4).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
Panggah meyakini bahwa IKM tidak akan menemui kesulitan untuk beradaptasi dengan iklim industri dan penggunaan teknologi. Syaratnya, pemerintah terus aktif memperkenalkan teknologi kepada pelaku IKM.
"Tinggal bagaimana mengaplikasikan teknologi digital ke dalam IKM. Ini tidak sulit karena teknologi ini dapat diakses secara mudah secara massal. Saya kira tidak masalah untuk beradaptasi," katanya.
Panggah berjanji akan terus memberi pembekalan teknologi agar IKM bisa berproduksi secara efisien.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman. Menurut dia, era industri 4.0 membuka peluang bagi IKM untuk berkembang.
"Perlu jadi catatan bahwa era industri 4.0 ini bukan hanya monopoli dari industri menengah besar, tapi industri kecil pun harus didorong ke sana karena ini menjadi satu kekuatan bagi pengembangan industri," kata dia.
Penggunaan teknologi serta karakter pasar di era industri 4.0 yang makin besar dan spesifik, kata Adhi akan memberi manfaat bagi pelaku IKM.
"Kalau dulu yang dikejar skala industri, sekarang yang dikejar adalah customize permintaan yang secara spesifik, baik di personal, area, dan sebagainya, dengan jumlah yang tidak besar tapi bisa menekan biaya serendah mungkin," tandasnya.
Baca juga:
Pengusaha yakinkan revolusi industri 4.0 tak hapus tenaga kerja
Permodalan hingga tenaga kerja jadi tantangan revolusi industri 4.0
Industri tunggu kesiapan Pertamina sediakan BBM Euro 4 di Asian Games
Sebanyak 210 peserta dari 13 negara pamer produk dan teknologi kesehatan di JCC
Pemerintah janji urus tax holiday hanya beberapa menit