Kemenperin Target Serap Garam Lokal 1,1 Juta Ton Hingga Akhir Bulan Ini
Fridy optimis dapat mencapai target serapan tersebut hingga akhir bulan ini. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi syarat rekomendasi pengajuan impor garam industri pada tahun ini.
Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Fridy Juwono menargetkan penyerapan garam lokal pada tahun ini sebanyak 1,1 juta ton. Realisasi target ini hingga Juli 2019 telah mencapai 1 juta ton lebih.
"Kami berkomitmen menyerap 1.128.000 ton, serapan ini berlaku dari Agustus 2018 hingga Juli 2019. Hingga minggu pertama Juli jumlah serapan garam lokal sudah 1.009.000 ton,” ujarnya di Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (12/7).
-
Kenapa Sambal Beser digemari? Walau begitu, cita rasa sambal yang memakai ini diklaim lebih pedas dan segar dibanding jenis olahan tanpa hewan beser.
-
Mengapa Garam Kusamba memiliki rasa yang unik? Percaya atau tidak, dalam setiap proses pembuatan garam Kusamba tidak menggunakan bahan kimia sedikitpun. Para petani juga sempat terheran-heran dengan keunikan garam tersebut.
-
Mengapa Bledug Kuwu mengandung garam? Fakta uniknya lagi, lumpur yang menyembur di Bledug Kuwu ternyata mengandung garam walaupun lokasinya jauh dari laut.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Bagaimana garam membantu mengawetkan makanan? Garam, sebagai pengawet alami, bekerja dengan cara menarik air keluar dari makanan. Ini menciptakan lingkungan yang kurang ramah bagi bakteri untuk berkembang biak, sehingga memperlambat proses pembusukan.
-
Kenapa kupat banyu pindang digemari warga Indramayu? “Warga di daerah pesisir itu memang suka makanan pedas, dan makanan-makanan khasnya kayak asin, pedas, ” kata penjual di kanal YouTube food vlogger tersebut.
Fridy optimis dapat mencapai target serapan tersebut hingga akhir bulan ini. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi syarat rekomendasi pengajuan impor garam industri pada tahun ini.
Untuk selanjutnya, target penyerapan garam lokal akan sama dengan periode tahun lalu. Namun, target tersebut masih dalam tahap pembicaraan lebih matang. "Kita masih belum hitung angkanya, ini masih dibicarakan. Dalam dua minggu diharapkan komitmen industri sudah keluar. Tapi jumlahnya tidak boleh kurang dari sebelumnya, minimal segitu besarnya," ucapnya.
Meski belum ada komitmen tertulis, dia menegaskan para industri pengguna telah berjanji untuk menyerap garam setidaknya dengan volume yang sama seperti periode sebelumnya, yakni sekitar 1,2 juta ton. Realisasi penyerapan ini bisa dimulai pada waktu yang sama sekitar akhir Juli sampai Agustus.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Garam (Persero), Hartono menambahkan pihaknya juga berkomitmen menyerap garam lokal sebanyak 75 ribu ton pada tahun ini. Langkah ini agar memberikan kepastian harga pada level petambak dan meningkatkan harga garam lokal di tengah mengalami penurunan.
"Kami akan membeli garam rakyat kualitas I (KW I) seharga Rp1.050 per kilogram (kg). Kami memang hanya menyerap garam dengan kualitas I saja," ungkapnya.
Baca juga:
Semester 1-2019, Pemerintah Impor 1,2 Juta Ton Garam Industri
Pemerintah Berencana Tetapkan Harga Penjualan Garam di Petambak Tradisional
Kemenko Maritim Soal Harga Garam Anjlok: Barangnya Tak Sesuai Standar
Menko Luhut Enggan Berspekulasi Terkait Anjloknya Harga Garam
Menteri Susi: Harga Garam Jatuh karena Kebanyakan Impor dan Bocor ke Pasar
Ini Syarat Agar Indonesia Tak Lagi Impor Garam