Kementerian BUMN Masih Cari Solusi Bayar Polis Asuransi Nasabah Jiwasraya
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan saat ini pemerintah belum menemukan solusi untuk para nasabah tersebut.
Belasan nasabah korban asuransi Jiwasraya mendatangi Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperoleh kepastian pembayaran polis mereka. Namun, kedatangan mereka tak membuahkan hasil, sebab tidak sempat ditemui oleh petinggi kementerian BUMN.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan saat ini pemerintah belum menemukan solusi untuk para nasabah tersebut.
-
Apa yang ditawarkan oleh BRI Insurance untuk memberikan keamanan pada sepeda? Dengan memastikan bahwa sepedamu memiliki perlindungan, pastinya hobi gowes pun jadi lebih nyaman dan aman dijalani.
-
Dimana saja Asuransi Sepeda BRI Insurance memberikan jaminan perlindungan? Ini merupakan fasilitas yang diberikan untuk ganti rugi kepada tertanggung terhadap kerugian atas kerusakan total loss pada sepeda yang disebabkan oleh risiko yang dijamin dalam polis.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dilakukan Allianz Syariah di Jawa Barat? Allianz Syariah yang mengusung nilai kebaikan dan kebersamaan, berkomitmen untuk semakin aktif menghadirkan layanan asuransi syariah kelas dunia yang relevan serta membawa prinsip "Kebaikan yang Menguatkan" agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
-
Siapa yang menciptakan asuransi PPWT? Asuransi PPWT ini dirancang atas kemitraaan Manulife Indonesia dengan Bank Danamon Indonesia.
"BUMN masih cari solusi," kata dia saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (17/12).
Dia menyebutkan hari ini tidak sempat menemui para nasabah sebab sedang berada di luar. Ke depannya kemungkinan akan ada audiensi bersama para nasabah tersebut.
"Audiensi kita kan masih cari solusi terbaik. Kapan kapan. Kita masih cari solusi," ujarnya.
Jiwasraya Terlilit Utang
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tengah terlilit masalah keuangan. Masalah ini bermula akibat manajemen terdahulu yang salah menaruh investasi ke saham-saham 'gorengan'. Akibatnya, perusahaan gagal membayar polis asuransi yang jatuh tempo.
Hari ini belasan nasabah Jiwasraya mendatangi Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan tujuan untuk audiensi dengan pihak Kementerian. Namun sayangnya, kehadiran mereka sia-sia karena tidak ditemui oleh satupun pihak kementerian.
Salah satu nasabah Jiwasraya, Haresh, menyebutkan maksud kedatangan mereka untuk menanyakan perihal kepastian pembayaran polis. "Mau menanyakan mengenai Jiwasraya bagaimana kelanjutannya," kata dia, di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12).
Dia mengungkapkan para nasabah tersebut sebelumnya telah berkirim surat kepada Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dan audiensi dijadwalkan pada hari ini.
Awalnya mereka dijanjikan pertemuan pada siang jam 13.00 usai makan siang. Namun rupanya penantian mereka sejak pukul 10 pagi tersebut tak menghasilkan apa-apa karena mendapat kabar bahwa Arya masih akan berada di luar kantor hingga sore hari.
Penolakan serupa pun mereka dapatkan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kita mau tanya ke OJK bagaimana pengawasannya. Kita sudah bikin surat tapi belum ada jawaban. Terakhir kesana sama sekali ditolak. Kalau bisa ke Pak Erick (Menteri BUMN) alangkah baiknya," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan belum ada itikad baik dari pihak Jiwasraya untuk bertemu dengan para nasabah. "Kebanyakan sih tidak pernah ditemui, walaupun kemarin di DPR diminta oleh DPR bahwa Jiwasraya harus proaktif datang, kalau ada nasabah mau bertemu harus diterima dengan baik. Namun sayangnya dari kemarin pihak Jiwasraya belum datang untuk bertemu dengan kami. Kita berharap dijanjikan bertemu dan mereka menemui kita. Dan yang kita harapkan, sosok yang menemui kita adalah orang yang berkompeten," tutupnya.
Nasabah lainnya, Lee, mengatakan akan tetap berjuang mempertahankan hak mereka. Selanjutnya dia mengungkapkan akan mendatangi kantor OJK yang berada di Wisma Mulia. "Mau ke OJK di Wisma Mulia," ujarnya.
Dia pun menunjukan bukti surat audiensi bertanggal 12 Desember atas nama Para Korban Gagal Bayar Asuransi Jiwasraya. "Tadi hanya diterima oleh security," ujarnya.
Dia mengungkapkan hal ini bukan pertama kalinya. Perlakuan serupa pernah mereka dapatkan saat periode Menteri Rini Soemarno, kedatangan mereka hanya sampai ke pihak keamanan.
"Ini yang kedua kali. Waktu itu kita (korban Jiwasraya) pernah sekali tidak diterima, kita kunjungan, dan tidak diterima juga waktu zaman ibu Rini. Kita diterima di bunkernya security (dulu)," tutupnya.
(mdk/idr)