Kenaikan cukai rokok tak turunkan produksi, justru timbulkan PHK
Kenaikan cukai rokok tak turunkan produksi, justru timbulkan PHK. Perusahaan rokok telah menggunakan mesin yang canggih sehingga volume penjualan dan laba bersih terus naik. Sementara, rokok linting tangan yang cukainya cuma sekitar 40 persen dari harga, tidak berkembang dan banyak mengalami PHK.
Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) mengatakan kenaikan cukai tidak berakibat menurunnya produksi rokok di Indonesia. Namun, berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh serta pada petani.
"Buruh dan petani selalu saja diperalat. Faktanya, produksi rokok industri besar dalam lima tahun terakhir tetap tinggi, tetapi jumlah karyawan menurun," kata Anggota Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau, Hasbullah Thabrany, seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (28/7).
Hasbullah Thabrany mengatakan perusahaan rokok telah menggunakan mesin yang canggih sehingga volume penjualan dan laba bersih terus naik. Sementara, rokok linting tangan yang cukainya cuma sekitar 40 persen dari harga, tidak berkembang dan banyak mengalami PHK, bukan karena cukai, tetapi karena mereka kalah bersaing dengan perusahaan besar.
Dia mengimbau federasi buruh dan petani agar membuka mata dan mempelajari baik-baik masalah ini. "Jangan sampai industri terus-terusan memperalat mereka sebagai 'senjata' untuk menjatuhkan upaya-upaya pengendalian tembakau yang bertujuan melindungi masyarakat, termasuk buruh dan petani sendiri," kata dia.
Cukai rokok adalah salah satu instrumen kebijakan pengendalian atas konsumsi rokok di Tanah Air, termasuk instrumen kesehatan sebagai alat perlindungan masyarakat dari bahaya rokok. Di mana, Indonesia adalah negara dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi.
Zat adiktif dalam rokok mengakibatkan permintaan terhadap produk ini inelastik, artinya perokok tidak akan berhenti membeli rokok dengan perubahan harga yang sangat kecil.
Perilaku merokok penduduk 15 tahun ke atas masih belum terjadi penurunan dari 2007 sampai 2013, bahkan cenderung meningkat dari 34,2 persen tahun 2007 menjadi 36,3 persen tahun 2013.
Sebanyak 64,9 persen laki-laki dan 2,1 persen perempuan masih menghisap rokok pada 2013. Sedangkan rerata jumlah batang rokok yang dihisap adalah sekitar 12,3 batang (Riskesdas, 2013).
Indonesia juga merupakan negara terbesar keempat tertinggi konsumsi rokok per orang (Tobacco Atlas, 2014). Usia mulai merokok di Indonesia makin muda. Ditemukan 1,4 persen perokok umur 10-14 tahun (Riskesdas, 2013).
Tingginya jumlah perokok di Indonesia salah satu penyebabnya adalah harga rokok yang masih sangat terjangkau oleh masyarakat miskin dan anak-anak.
Tren kenaikan cukai di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Menurut laporan WHO pada 2017, Indonesia hanya mengenakan cukai 57 persen sementara negara lainnya misalnya Bangladesh sebanyak 77 persen, Sri Lanka sebanyak 63 persen, dan Thailand sebanyak 73 persen.
-
Bagaimana dampak cukai rokok terhadap industri hasil tembakau? "Kita dibatasi produksinya, tapi di lain pihak rokok ilegalnya meningkat. Kalau rokok ilegal menurut informasi dari kawan-kawan Kementerian Keuangan, itu hampir 7 persen. Kalau itu ditambahkan kepada produksi yang ada, pasti akan tidak turun," tuturnya.
-
Bagaimana Mendag memastikan pasokan tembakau dan cengkih untuk industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Dimana industri rotan di Cirebon berlokasi? Deretan produk rotan berbentuk kursi kuda, miniatur sepeda, tudung saji sampai ayunan anak menghiasi toko-toko di sepanjang jalan Desa Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
Baca juga:
Kurangi perokok, harga rokok kembali diusulkan Rp 50.000 per bungkus
Perokok pemula terus meningkat, WHO usul cukai cukai rokok dinaikkan
2016, Gudang Garam bagi dividen Rp 5 triliun ke pemegang saham
Kemendag bakal wajibkan importir serap tembakau dalam negeri
4 Dampak rokok pada ekonomi RI, termasuk ancam Nawa Cita Jokowi
Mahasiswa di Denpasar gelar aksi sadarkan masyarakat bahaya rokok
Aksesi FCTC disebut akan matikan 2 juta petani tembakau