Kendala pemerintah bikin suku bunga bank single digit
Jumlah bank di Indonesia mencapai 119 unit.
Pemerintah optimis suku bunga kredit perbankan bisa menyentuh angka tunggal atau single digit pada akhir tahun ini. Namun, ambisi pemerintah tersebut dinilai mustahil. Sebab, struktur perbankan nasional saat ini belum memungkinkan untuk terealisasinya suku bunga kredit single digit tahun ini.
"Ini tidak masuk akal, karena itu struktur industri perbankannya memang tidak memungkinkan. Mustahil," ujar Pengamat Ekonomi, Tony Prasetiantono di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4).
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa yang dimaksud dengan bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
Tony menjelaskan rumitnya struktur perbankan nasional. Hal ini dilihat dari sisi jumlah bank yang mencapai 119 unit, namun hanya sekitar 20 unit saja yang masuk kategori bank besar.
"Bank besar kita itu hanya sekitar 20. Jadi sisanya itu kecil-kecil, yang modalnya Rp 1 triliun, maksimal Rp 2 triliun," kata dia.
Jumlah bank yang terbilang sangat banyak menyebabkan kompetisi semakin ketat, utamanya dalam hal mencari dana pihak ketiga (DPK). Kondisi ini mendorong bank-bank kecil menawarkan suku bunga simpanan yang tinggi untuk menarik nasabah.
Di sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank kecil, masih minim. Masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di bank-bank besar dengan tingkat kepercayaan tinggi.
"Ketika bank kecil bunga tinggi, bank besar ikut juga. Bukan karena tak efisien tapi karena menikmati kue (pangsa pasar)," jelas Tony.
Jumlah bank yang mencapai angka lebih dari 100 ini sudah sejak lama menjadi sorotan. Tony mengatakan, sejak sektor perbankan masih di bawah pengawasan Bank Indonesia, sudah tercetus pembahasan mengenai konsolidasi perbankan dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Namun, wacana konsolidasi perbankan itu masih sulit diterapkan di Indonesia.
Dengan jumlah bank yang semakin sedikit, lanjut Tony, maka sisi persaingan akan berkurang. Hal ini akan mendorong bank semakin efisien dan berujung pada turunnya tingkat suku bunga.
"Menurunkan suku bunga menurut saya paling efektif ya mengurangi jumlah bank. Dengan jumlah sedikit jadi efisien," jelas dia.
Tony juga melihat upaya mendorong efisiensi perbankan ini masih terus dilakukan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK memberi insentif bagi bank yang semakin efisien dengan Net Interest Margin (NIM) yang menurun sebagai parameter.
Tony menilai langkah tersebut sudah tepat, namun belum ampuh untuk menurunkan suku bunga kredit ke single digit akhir tahun ini.
"Jadi menurunkan suku bunga itu tak seperti yang dibayangkan, pemerintah minta menurunkan akhir tahun nggakseperti itu. Jadi menggeneralisasi semua bank single digit itu salah karena setiap bank memiliki karakteristik dan struktur yang berbeda," papar Tony.
Tony menambahkan pemangkasan jumlah bank sebagai langkah paling efektif menurunkan suku bunga. Apabila pemerintah serta otoritas perbankan mampu memangkas jumlah bank hingga setidaknya setengah dari jumlah saat ini, maka suku bunga single digit berpotensi terealisasi dalam jangka waktu 2 hingga 3 tahun mendatang. Kendati demikian, langkah tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Memang tidak akan sebentar. Butuh waktu," pungkas Tony.
(mdk/sau)