Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat
Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat
Hijrah ke AS, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat
- Pekerja Indonesia Dapat Nasihat dari Bosnya di Jepang: Uang itu Segalanya tapi Jangan Dituhankan
- Kerja Bersihkan Kangkung di Arab Saudi, Gaji Pria Indonesia ini Bikin Iri
- Tak Seribet di Indonesia, Melamar Kerja di Amerika Serikat Hanya Bawa Persyaratan ini
- Ternyata, 52 Persen Sarjana di Amerika Serikat Bekerja Jadi Office Boy dan Pegawai Layanan Makanan
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap ada peningkatan pendapatan yang signifikan dari dari orang Indonesia yang bekerja di Amerika Serikat (AS).
Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.
Amalia menerangkan, peningkatan pendapatan itu atas perbandingan dari pendapatan seseorang jika bekerja di Indonesia yang pindah dan bekerja di Amerika Serikat.
Hal ini, kata dia, tertuang dalam laporan yang dirilis Bank Dunia.
Kondisi tersebut yang memicu orang bekerja di luar negeri karena menginginkan gaji yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan di Tanah Air.
Meskipun pekerjaan di luar negeri sebagai buruh kasar (low skilled migrant).
"Jadi low skilled migrant aja juga yang tadi membuktikan bahwa masyarakat atau manusia itu pindah ke negara lain karena ingin mendapatkan pendapatan yang lebih baik, kesejahteraan yang lebih tinggi,"
kata Amalia di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (20/12).
Bahkan gaji orang di Indonesia yang bekerja di Amerika Serikat lebih besar 500 persen dibandingkan bekerja di Indonesia.
"500 persen daripada dia tetap tinggal di Indonesia," sambungnya.
merdeka.com
Menurut Amalia, persentase ini termasuk yang paling tinggi jika dibandingkan dengan migran lain yang berasal dari negara selain Indonesia.
Meski, ada beberapa faktor lain yang turut berpengaruh.
Amalia mengacu pada laporan World Development Report 2023 yang diterbitkan oleh Bank Dunia.
Dalam laporan tercatat migrasi paling banyak dilakukan oleh penduduk dari negara berpenghasilan menengah dan rendah ke negara yang lebih baik.
Dampak migrasi ini, disebut tidak hanya berpengaruh pada tingkat ekonomi. Tapi juga tingkat sosial. Tak hanya bagi negara tujuan, tapi juga negara-negara yang dilalui atau transit.
Amalia mencatat, migrasi yang dilakukan juga berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan di negara asal. Asumsinya, dengan kenaikan nilai pendapatan, maka keluarga migran di negara asal akan turut menerima manfaatnya.
"Dari sisi remitansi laporan Bank Dunia juga menunjukkan bahwa uang yang dikirim oleh pekerja migran ke keluarganya ternyata berdampak terhadap penurunan kemiskinan di negara di mana keluarga tersebut tinggal," ungkap Amalia.
Amalia menerangkan, keputusan migrasi tadi ternyata bukan untuk pendapatan pribadi saja.
Melainkan, berpengaruh positif juga bagi keluarga orang yang berpindah tempat kerja tersebut.
merdeka.com
"Jadi artinya selain dia itu bermigrasi karena untuk kebutuhan hidupnya sendiri, untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik tetapi ternyata ini memberikan dampak lanjutan terhadap keluarga yang ditinggalkan," kata Amalia.
"Karena gajinya ditransfer ke keluarganya tersebut dan keluarganya bisa keluar dari jebakan kemiskinan,"
kata Amalia mengakhiri.