Kesalahan yang Kerap Dilakukan Milenial dalam Mengatur Uang
Bukan sesuatu yang mustahil untuk para milenial berada di tahap kemandirian finansial jika sudah mendapatkan pengetahuan dan mau berkomitmen dalam membuat keputusan finansial yang cermat, meski harus dilalui dengan jalan panjang.
Bukan sesuatu yang mustahil untuk para milenial berada di tahap kemandirian finansial jika sudah mendapatkan pengetahuan dan mau berkomitmen dalam membuat keputusan finansial yang cermat, meski harus dilalui dengan jalan panjang.
Perencana finansial Amerika Serikat (AS), Bryan M. Kuderna sudah berkonsultasi serta bekerja dengan lebih dari 400 milenial. Dia melihat sebuah pola yang serupa terkait pengaturan keuangan Generasi Milenial ini.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Kapan Caca Tengker memberikan tips tentang kesadaran finansial pada anak? Hadir dalam sesi talkshow di acara DXPO Talks by Danamon di Central Park Mall pada 23 Juli lalu, Caca banyak berbagi kepada para orang tua.
-
Mengapa penting untuk menghindari mainstream dalam tips keuangan? Memang tidak salah, namun jika ingin kaya dengan penghasilan kecil, lebih baik dihindari. Belilah hanya yang kalian perlukan tanpa harus mengikuti tren yang ada.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
Dia menyimpulkan bahwa kebanyakan dari mereka jatuh di perangkap yang sama, yaitu menunggu waktu yang tepat untuk menabung. Masalahnya adalah, waktu yang tepat tidak selalu datang sedini mungkin.
Sehingga, jika ada yang belum sempat untuk menabung, sekarang merupakan waktunya untuk memperbaiki hal tersebut. Berikut 6 kesalahan yang sering dilakukan milenial dalam mengatur keuangan, menurut Bryan M. Kuderna, dilansir CNBC.
Utang Kartu Kredit Menumpuk
Menggunakan kartu kredit secara teratur dan bertanggung jawab merupakan salah satu cara paling efektif untuk membentuk catatan kredit pribadi. Dengan skor kredit yang baik, maka hal tersebut bisa menentukan apakah Anda dapat diizinkan untuk meminjam uang dari bank, mendapatkan hipotek dan hal lainnya.
Tapi sayangnya, mayoritas dari generasi milenial yang ditemui oleh Kuderna, ternyata kesulitan untuk membayar utang kartu kreditnya. Berdasarkan dari data CreditCards.com, setidaknya satu dari empat (23 persen) milenial, mengatakan bahwa mereka mengandalkan keuangan mereka dengan kartu kredit setidaknya dalam kurun waktu setahun.
Ada dua hal penting yang perlu diketahui dalam menggunakan kartu kredit: Jangan mengutamakan kartu kredit sebagai prioritas neraca pembayaran kebutuhan sehari-hari dan jangan berlebihan dalam membelanjakan sesuatu yang tidak terlalu diperlukan.
Kuderna menyatakan bahwa jika Anda adalah seorang fresh graduate yang baru masuk dunia kerja, cobalah untuk menabung sebanyak mungkin selama 6 bulan pertama mulai bekerja. Hal tersebut pun nantinya bisa menjadi sebuah bekal untuk tabungan kamu, jadi akan bisa untuk membayar utang kartu kredit setiap bulannya.
Tak Sedia Payung Sebelum Hujan
Setiap Kuderna memberikan pembicaraan di sebuah workshop finansial bagi para sarjana, satu hal yang ingin dicapai oleh mereka setelah lulus dari kampus adalah, mempunyai hunian pribadi. Tapi tidak banyak dari mereka yang mempunyai strategi untuk menyiapkan tabungan dana darurat.
Kuderna banyak melihat banyak orang hanya mempunyai hanya satu jenis simpanan. Sebagai hasilnya, orang-orang tersebut harus mengalami konsekuensi mengutang atau terpaksa mengambil uang dari tabungan utama mereka. Kuderna mengingatkan ada dua tabungan dana darurat yang bisa dibuat oleh masing masing orang, yaitu tabungan emergency dan tabungan rainy day.
Tabungan emergency diutamakan untuk kondisi-kondisi darurat seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kecelakaan fatal. Sedangkan tabungan rainy day (hari hujan), adalah dana khusus untuk pengeluaran yang bisa diprediksikan, seperti kunjungan bengkel, kebutuhan ledeng dan lain-lain.
Pendapatan Tidak Sebanding dengan Pengeluaran
Jika Anda masih muda, menikmati dan senang senang untuk sekarang-sekarang ini memang terdengar jauh lebih menarik daripada memikirkan sebuah rencana hidup jangka panjang kamu. Tapi, Kuderna mengingatkan bahwa kebebasan finansial tidak akan pernah tercapai jika pengeluaran Anda jauh lebih besar dari apa yang didapatkan.
Misalnya jangan langsung melakukan upgrade tempat tinggal, entah itu apartemen atau kos-kosan hanya karena Anda mendapatkan kenaikan gaji dari tempat kerja. Atau jangan langsung merencanakan rencana liburan mahal hanya karena Anda mendapatkan bonus.
Fokus kepada rencana yang lebih besar, seperti membayar utang-utang ataupun justru lebih baik ditabung untuk kebutuhan lebih penting lain. Dengan begitu, nantinya pun Anda akan mempunyai cukup tabungan untuk merencanakan pembelian hunian pribadi, pensiun muda ataupun merencanakan sebuah pernikahan idaman.
Tidak Merencanakan Investasi
Berdasarkan data Galup 2018, hanya ada 37 persen orang muda Amerika (Umur di bawah 35 tahun), yang mengatakan bahwa mereka mempunyai sebuah investasi saham di antara tahun 2017 dan 2018. Sedangkan sebanyak 61 persen orang yang berumur di atas 35 tahun memiliki sebuah investasi saham.
Memang banyak risiko yang terlibat dalam melakukan sebuah investasi, dimulai dari tidak bisa mengontrol pasar saham hingga tidak bisa mengukur tingkat pendapatan dari investasi tersebut. Tapi apa yang bisa dikontrol adalah, berapa banyak yang ditabung, seberapa persentase tabungan yang digunakan untuk berinvestasi dan bagaimana cara investasinya.
Berinvestasi saham merupakan salah satu cara paling cepat untuk terus menumbuhkan kekayaan masing-masing orang. Jika Anda tertarik, tapi tidak mengetahui apa-apa soal investasi, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain atau jasa penasihat finansial.
Tidak Menabung Untuk Masa Pensiun
Menunggu terlalu lama untuk menabung untuk masa pensiun, dinilai oleh Kuderna sebuah kesalahan besar yang nantinya bisa menjadi sebuah masalah di masa depan. Berdasarkan data 2018 dari E-Trade, lebih dari sepertiga generasi millenial Amerika Serikat mengeluarkan begitu banyak dana untuk pengeluaran liburan dan kebutuhan-kebutuhan personal.
Di mana aturan secara umumnya, adalah untuk menyisakan dana untuk ditabung setidaknya 15 persen dari penghasilan Anda setiap tahunnya. Satu alasan yang sering didengar oleh Kuderna dari milenial adalah bahwa kebanyakan masih belum mempunyai uang yang cukup untuk menerapkan strategi tersebut.
Kuderna menyarankan, jika memang begitu situasinya, maka ubah dan sesuaikan gaya hidup hingga Anda bisa mengeluarkan lebih sedikit dari apa yang didapatkan. Walaupun hanya menyisihkan sedikit uang, tapi hal itu bisa memberikan cukup banyak perubahan.
Reporter: Yoga Senjaya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)