Ketua Komisi XI DPR Buka-bukaan Soal Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp 15.000/USD
Kondisi nilai tukar Rupiah hingga menembus level Rp 15.000 per USD tersebut karena kondisi supply demand dalam negeri masih sangat rentan. Belum lagi, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat juga berdampak terhadap pelemahan mata uang Garuda.
Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng kembali mengisahkan tentang kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat atau USD yang sempat menyentuh level Rp 15.000 per USD. Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Dialog Ekonomi Perbankan, di Jakarta.
Mekeng mengatakan,Kondisi nilai tukar Rupiah hingga menembus level Rp 15.000 per USD tersebut karena kondisi supply demand dalam negeri masih sangat rentan. Belum lagi, kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat juga berdampak terhadap pelemahan mata uang Garuda.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Dari sisi kurs, kurs kita memang pernah mengalami gejolak naik sampai Rp 15.000. Memang dari beberapa presentasi Komisi XI kurs di kita ini memang masalah paling mendasar adalah supply dan demand," kata Mekeng di Jakarta, Rabu (30/11).
Kondisi paling mengenaskan adalah saat suku bunga The Fed kembali naik. Saat itu, secara bersamaan investasi portofolio dan aliran dana dari luar negeri masuk ke Indonesia kian menipis. "Tadinya lebih dari USD 20 miliar bisa drop sampai tinggal setengahnya. Sisanya lari keluar, itu yang membuat Dolar kita naik," imbuhnya.
Di samping itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun juga tidak mampu menarik investasi masuk ke dalam negeri secara besar-besaran. Dengan demikian, membuat kondisi Rupiah saat itu sempat menjadi perbincangan hangat bagi Masyarakat.
"BKPM-nya tidak bisa membawa investasi masuk ke sini dan bahkan saya dengar bahkan minus ini membuat dolar kita rendah," katanya.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah berupaya melakukan berbagai langkah kebijakan untuk meredam nilai tukar Rupiah. Yang perlu dilakukan pada saat itu, kata Mekeng adalah mereformasi struktural dengan membangun kembali industri-industri yang bisa menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan nilai ekspor.
"Dan ini tidak akan pernah bisa berhenti keadaan ini bisa akan terjadi kapanpun karena konstruksi supply dan demand daripada Rupiah dolar kita sangat rendah," sebutnya.
Baca juga:
Indef: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Sulit Diprediksi di 2019
Rayu Investor, Bos BI Banggakan Kemampuan Indonesia Stabilisasi Rupiah
Bahana Prediksi Nilai Rupiah Tahun ini Kisaran 14.000-14.800 per USD
Bos BI Beberkan 4 Faktor Buat Rupiah Terus Perkasa Sepanjang 2019
Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp 14.091 per USD