Kinerja Perekonomian Indonesia 2023 Solid, OJK: Dipicu Belanja untuk Pembangunan IKN
Salah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Salah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kinerja Perekonomian Indonesia 2023 Solid, OJK: Dipicu Belanja untuk Pembangunan IKN
Belanja Pembangunan IKN Picu Kinerja Perekonomian Indonesia 2023 Solid
Di antara sejumlah negara yang menghadapi tantangan kinerja ekonomi, perekonomian Indonesia sepanjang 2023 menunjukan hasil yang solid.
Salah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Di sisi domestik, kinerja perekonomian terpantau solid antara lain tercermin dari PDB kuartal IV-2023 yang mampu tumbuh sebesar 5,04 persen (yoy) didorong oleh naiknya pengeluaran konsumsi lembaga non profit dan belanja investasi pemerintah terkait IKN,"
demikian pernyataan Ketua Dewan komisioner OJK, Mahendra Siregar, Senin (4/3).
Mahendra juga menyampaikan, stabilitas sektor jasa keuangan nasional didukung dengan permodalan yang kuat dengan likuiditas yang stabil.
Kinerja perekonomian Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara di Eropa seperti Inggris, dan Jerman yang mengalami kontraksi hingga mulai memasuki masa resesi.
Perlu diketahui, resesi merupakan suatu kondisi di aktivitas ekonomi suatu mengalami penurunan dan kontraksi PDB selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.
Selain itu, kinerja perekonomian yang berada di bawah rata-rata historis, membuat perekonomian China tidak lebih baik dibandingkan kinerja perekonomian Indonesia.
"Dari sisi politik, tingginya eskalasi konflik di beberapa kawasan memunculkan potensi stabilitas yang berimbas memicu kenaikan harga komoditas global ke depan," kata Mahendra.
merdeka.com
Kinerja perekonomian Indonesia yang solid juga ditandai dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tercatat, hingga 29 Februari 2024, IHSG menguat 0, 60 persen year to date (ytd) ke level 7.316,11.
Kemudian, indeks pasar obligasi juga mengalami penguatan sebesar 0,98 persen (ytd) ke level 378,28.
Begitu juga dengan pendanaan Fintech P2P Lending yang mengalami kenaikan 13,07 persen dari sebelumnya pembiayaan pada Desember 2023 sebesar Rp420,60 triliun menjadi Rp475,58 triliun.
Untuk tingkat kredit macet pada pembiayaan P2P Lending berada dalam kondisi yang terjaga, yaitu 2,95 persen.
merdeka.com
Situasi Ekonomi Global
Meskipun stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga di tengah kinerja perekonomian global yang secara umum membaik dengan tekanan yang cenderung stabil, namun masih perlu dicermati perkembangan geopolitik ke depan. Misalnya, kondisi Amerika Serikat yang perlu diwaspadai Indonesia.
"Di Amerika Serikat capaian inflasi cenderung sticky yang di tengah pertumbuhan ekonomi yang solid mendorong meningkatnya perkiraan no landing," kata Mahendra.
Kemudian di Eropa, ekonomi Jerman dan Inggris mengalami kontraksi dan mulai memasuki resesi dengan tingkat inflasi yang cenderung turun mendekati target Bank sentral.
Sementara di China, perekonomiannya di bawah rata-rata historis dengan tekanan di pasar keuangan juga terpantau meningkat.
Dari sisi geopolitik, tingginya eskalasi konflik di beberapa kawasan memunculkan potensi instabilitas yang berimbas memicu kenaikan harga komoditas global ke depan.
Kendati begitu, kinerja perekonomian terpantau solid.
Tercermin dari PDB kuartal IV-2023 yang mampu tumbuh sebesar 5,04 persen.
Pertumbuhan ini didorong naiknya pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga, dan juga belanja investasi pemerintah terkait pembangunan ibukota negara.