Kisah Pemilik Bakso Kribo, Pernah Ditipu Karyawan Hingga Terlilit Utang
Membangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Membangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Kisah Pemilik Bakso Kribo, Pernah Ditipu Karyawan Hingga Terlilit Utang
Pernah ditipu oleh karyawan yang telah menjadi orang kepercayaan, menjadi awal Ardiansyah atau yang sering disapa Indra memulai kembali usaha bakso. Berkat kegigihan yang dia miliki menjadikan juragan bakso dengan omzet jutaan rupiah.
- Kisah Pria Pembuat Sepatu Hingga Bisa Punya Perusahaan Bernilai Rp2,6 Triliun
- Kisah Anak Jalanan Sempat Mau Bunuh Diri, Kini Sukses Bisnis Loundry dan Punya Yayasan Yatim Piatu
- Dari Ternak Ayam, Wanita ini Bisa Raup Omzet Rp40 Juta per Bulan
- Tidak Semoncer Karirnya sebagai Penyanyi dan pelawak, Ini Deretan Bisnis Ayu Ting-Ting yang Gulung Tikar
Melalui wawancara yang yang diunggah oleh akun youtube HaloBos Indra menjelaskan awal mula usahanya dengan bermodalkan Rp450 ribu, Indra nekat untuk putus kuliah.
Indra memulai usaha bakso pertama kali pada tahun 2012 dengan nama Bakso Kribo dan mengalami kebangkrutan pada 2014 karena usahanya sepi. Kegagalan pertama kali tidak membuat Indra menyerah.
Indra kembali bangkit dan memulai usahanya pada 2014 hingga 2016 dengan hasil yang lebih rame dari usaha bakso sebelumnya. Dirinya mampu membuka tujuh cabang selama 2 tahun bakso Kribo.
"2014 mulai usaha sampai 2016 alhamdulilah ramai lagi," kata Indra dalam wawancara pada akun youtube HalloBos.
Setelah berhasil membuka tujuh cabang pada usaha baksonya uang kedua, Indra kembali mengalami kebangkrutan untuk kedua kalinya. Bukan karena sepi tapi karena karyawan membohongi Indra.
Suatu ketika karyawan pada ketujuh cabang membohongi Indra dengan menulis pesanan konsumen pada mesin kasir tidak sesuai dengan pesanan, indra mengetahui hal tersebut dari temannya yang menyampaikannya kepadanya.
"Satu orang kepercayaan saya ngajak karyawan lain untuk bekerja sama membohongi saya," katanya.
Modal Indra membangun outlet hingga tujuh cabang adalah mengambil pinjaman dari bank, sehingga saat ia mengalami kebangkrutan karena ulah karyawannya Indra tetap harus melunasi utangnya.
Untuk membayar utangnya yang mencapai ratusan juta, Indra harus bekerja sebagai ojek online selama dua tahun. pendapatan menjadi tukang ojek belum mampu untuk melunasi utangnya kepada bank.
Bahkan, dirinya sempat mengalami stres karena kejadian yang dialami, tetapi dengan berjalannya waktu ia cuek dengan keadaan tersebut.
Titik balik usaha bakso milik Indra diawali dengan inovasi baru yang ia lakukan dengan menjual bakso prasmanan menggunakan kendaraan roda tiga. modal yang ia gunakan berasal dari saudaranya yang memberikan modal awal untuk ia kembali memulai usahanya.
Seiring berjalanya waktu bakso prasmanan menggunakan kendaraan roda tiga tidak mampu menampung konsumen yang ingin menikmati bakso Indra sehingga ia memutuskan untuk pindah ke ruko yang lebih besar.
Usaha yang berjalan sampai saat ini telah memiliki 2 outlet dan satu tempat produksi dengan total 25 karyawan.
"Sekarang karyawan outlet bogor sembilan, outlet depok sembilan, sama diproduksi tujuh orang," kata Indra dalam wawancara pada akun youtube HalloBos.